Hari ini ditemukan penemuan baru bahwa kira-kira 1 miliar tahun lalu, sambaran petir punya andil dalam pembentukan bumi. Ini penemuan yang cukup jadi perhatian, karena sampai jadi trending topic di Google Trends.
Kebetulan anakku lagi suka sekali dengan bumi dan tata surya. Si kecil kini nyaris berumur 5 tahun. Selama ini ketertarikannya dalam belajar lebih ke warna, alfabet dan tokoh-tokoh dalam cerita bacaan dan tontonan.
Sebelumnya saya pernah buatkan roket-roketan, dan ia menghias ‘bulan’ dari bola kakinya dengan kapas. Tapi minatnya saat itu lebih ke alat transportasi dan cara mereka beroperasi.
Tak disangka-sangka beberapa bulan lalu, dia mulai tertarik dengan bumi dan planet. Kalau nggak salah, itu karena dia melihat salah satu buku kepunyaan Bapaknya yang gambarnya Bumi.
Kemudian, ia mulai minta digambarkan gambar Bumi. Mewarnainya dengan crayon, bahkan sampai ditempel ke dinding dengan selotip kertas.
Kemudian ia mulai minta referensi lain di tontonan dan buku anak mengenai bumi dan juga planet. Sekarang, dia bisa sebutkan berbagai macam nama planet dan sedikit mengenai karakteristik mereka.
Dari warna hingga ukuran, hingga perputarannya (kalau ini entah akurat kalau tidak, karena ia dapat dari tontonan internet yang mungkin animasinya dibuat entah dari aslinya atau agar tontonan menarik).
Pentingnya Belajar Bumi dan Planet
Saya kurang paham sebenarnya kapan anak-anak bisa diajarkan soal tata surya. Wajar sekali sih anak Balita tertarik dengan alam, karena bagi mereka yang baru ‘keluar di Dunia’ suka belajar lingkungan dimana ia hidup. Semua terasa baru dan ia ingin mengeksplornya.
Tapi ketertarikannya pada luar angkasa si kecil ini ternyata menurun dari si Bapak.
Di lain kesempatan Bapaknya pernah bilang mau punya teropong bintang. Saya cuma bengong, sesaat saya pikir bercanda. Karena dunia kami selama ini dunia digital kreatif dan bukan ke astronomi dan sains.
Waktu saya SMP, pernah ada field trip ke Boscha Bandung. Disanapun saya cukup takjub dengan teropong raksasa yang mencuat dari dalam kubah bangunan.
Kemudian menikmati menyaksikan replika bintang-bintang di langit dari planetarium. Cukup itu saja pengalaman sedekat-dekatnya saya dengan dunia tata surya. Habis itu nggak ngulik lagi.
Makanya si Bapak lebih memaklumi minat si kecil ke luar angkasa. Kami sampai mencari teropong bintang, tapi saya agak bersyukur nggak jadi karena stok kosong. Soalnya saya khawatir kesukaan dengan teropong bintang nggak bertahan lama dan jadinya mubazir.
Sebenarnya saat anak punya rasa ingin tahu ke dunia luar angkasa, ini momen pas mengajarkannya tentang keberadaan Yang Maha Kuasa dan kreasi-Nya.
Kami jadi bisa menyisipkan sedikit mengenai siapa Maha Pencipta dan bagaimana ‘Dia Yang Terbesar’, lebih besar dari galaksi dan semesta (ketika si kecil bertanya dimana dan sebesar apa Allah).
Sedikit shortcut jadinya tiap pertanyaan yang saya tidak paham seperti ‘kenapa Merkurius lebih kecil?’ dan ‘Kenapa planet nggak jatuh?’ Saya bilang semua sudah diciptakan Allah demikian 🤣 Maaf, ini masih PR buat saya.
Membuat Mainan Bumi dan Planet Sendiri
Ketika anak minta mainan luar angkasa, mudahnya tinggal purchase saja. Tapi nggak selalu bisa dengan mudah membeli mainan. Andalan saya selalu berkreasi dengan bahan-bahan yang ada di rumah.
Membuatkan mainan DIY terbukti mengajarkan anak agar dia tahu segala sesuatu bisa dibuat sendiri, tidak selalu mendapatkannya dengan membeli.
Crayon, cat warna, kertas, selotip, kadang kardus dan kain, jadi andalan berkreasi. Alhamdulillah bisa buat si kecil riang gembira.
Awalnya dia minta buat gambar planet dan matahari dalam tata surya. Saya buatkan dari kardus lalu dipotong-potong.
Si kecil minta kain untuk tempelkan planet-planet kardus ini. Saya masih ada kain flanel abu-abu. Begitu saya keluarkan, si kecil girang banget.
Lalu saya tempel kardus-kardus planet dengan selotip double tip. Ternyata dengan double tip, memudahkan pasang tempel kardus di kain flanel ini.
Lewat beberapa lama, si kecil minta ada track orbitnya. Saya pakaikan benang rajut tak terpakai. Tapi harusnya ditempel, karena jadi mudah berantakan.
Setelah itu, dia mau digambarkan planet tapi lalu dipotong-potong dan ditempel di dinding. Masih dengan selotip kertas agar mudah dipasang-lepas. Dia suka sekali.
Agar menghiburnya waktu bosan di rumah, saya atur lampu jadi biru dan buatkan teropong kecil. Jadi mirip meneropong langit saat malam.
Terakhir, ia mengecat bola-bola plastik dengan warna yang mirip bulan Mars dan Bumi. Namun cat mengeringnya lama. Akhirnya saya tempelkan kertas hijau (yang si kecil gambarkan dan saya potong) ke bola plastik biru.
Ini mainan DIY planet terakhir yang saya buatkan. Si kecil suka sekali, ia masih suka bawa-bawa kemana-mana.
Bahan-Bahan Mainan DIY Luar Angkasa
Bahan-bahan mainan DIY bumi dan planet bisa dengan menggunakan:
- Kertas warna dan kertas tebal seperti kardus
- Pewarna seperti crayon dan cat warna
- Mainan lilin dengan berbagai warna dan dibentuk bola planet
- Bola plastik
- Pasir kinetik sebagai tekstur planet
- Bebatuan sebagai background luar angkasa
- Serbuk Glitter sebagai pemanis
Penutup
Si kecil masih minta dibelikan ‘bola bumi’. Membelikan anak mainan sebenarnya nggak habis-habis. Setelah dibelikan, akan muncul keinginan baru. Alhamdulillah di rumah ada bahan-bahan sederhana untuk membuat mainan untuknya, jadi bisa meredam si kecil yang request mainan banyak 😁
Begitulah cerita saya dan si kecil membuat mainan Bumi dan planet sendiri. Apa ada yang punya pengalaman mirip?
Yihaaa, super duper kreatifff
senang rasanya kalo ada tutorial DIY semacam ini
Makin semangaat berkreasi ye kan
Inspiratif sekali ide permainannya mam. Pas banget, anak saya juga sedang geyol2nya nelajar tentang tata surya
Anak saya si sulung hobi menggambar Bunda, jadi dia menggambar tata surya ala dia waktu itu, kalau dua adiknya nggak pernah minta dibuatkan sesuatu, he..he.. Namun saya pernah mengenalkan tata surya lewat buku ensiklopedi anak dan lewat buku cerita. Menarik banget bikin ini ya Bund? bisa saya jadikan agenda craft di bulan ramadan. Terima kasih atas idenya.
Mau save ah buat dicontek barang anak-anak. Anak-anak saya khususnya si Kakak suka banget dengan hal-hal seperti ini, dia semangat banget nih kalau diajak main hal-hal tentang pengetahuan.
Ini bisa jadi permainan menarik sambil berpuasa di bulan Ramadan.
Weihh … Anak yang luar biasa. Baru 5 tahun sudah tertarik dengan bumi dan planet. Minat anak seperti ini perlu dipupuk. Keren, ananda Andina.
Nggak ada fotonya kah Mbak yang hasil DIY berbentuk bola? Saya pengen buatin juga untuk sepupu hampir 4 tahun. Dia seneng banget mainin globe punya saya.
Sukak Mbak. Seru gitu keliatannya. Rencananya aku ntr juga bikin homeschooling buat Umar. Karena sekarang dia masuk setahunan, jadi sementara nabung ide dulu. Thanks sharingnya, Mbak
Masyaallah kereeeennn…. bagus nih DIY nya jadi bisa mengenalkan tiga dimensi sekaligus peta dunia ke anak. Izin share linknya ke teman-teman pecinta DIY ya, mbak.
Jadi seorang ibu emang dituntut harus kreatif ya mbak, seru juga nih kalo bikin mainan sendiri dirumah, selain meredam keinginan anak untuk beli mainan baru, jadi mengasah kreatifitas anak juga ya mbak
Aku dulu bikin planet pakai tutup botol, kak…hihii…soalnya uda ngebet pengen punya orbital di rumah.
Senang memang belajar mengenai tata surya ini, mashaAllah~
Kami punya buku penjelasan planet yang lengkap, kak..
Terbitan BIP kalau tidak salah. Bisa dicoba dibacakan saat bermain bersama.
Pas banget anak anakku lagi suka planet juga. Makasih idenya mom. Terus berkarya
Yeay kreatif sekali
Ijin ATM ya Mbak
Kebetulan Salfa butuh ide untuk lewati waktu yang belajar puasa
Pingback: Kenalkan Lagi Lagu Anak Indonesia Lewat Animasi Hoala Koala