Menyelami Kembali Alasan Ngeblog

break blogging.jpg

Menyelami Kembali Alasan Ngeblog – Assalamu’alaikum, bagaimana hari-hari pertama puasanya? Alhamdulillah saya masih libur dulu.

Ngomongin Kendala Ngeblog

Untuk kembali ngeblog, entah kenapa beberapa hari ini ada beberapa ‘dinding’ atau barrier dalam diri. Mungkin karena saya disibukkan dengan menyetting website sendiri dan kesibukan hari-hari yang nggak mungkin di-skip. Selain itu, kepala saya terlalu sibuk memikirkan harus ngeblog apa.

Baca Juga: Mesti Coba, Tips Blogging Seru dan Kreatif

Hal ini sedikit ganjil, karena biasanya saya nggak perlu mikir mau ngeblog apaan. Biasanya malah sudah ada beberapa ide, paling tinggal disusun dan dirunutkan. Lalu ditulis. Rasanya saya kebanyakan goal dan minim waktu menulis, malahan ketika sudah ada waktu untuk menulis malah jadi blank.

Perlu Mood Menulis?

Sebenarnya diantara kesibukan saya, saya rajin memantengi kelas atau ilmu di live instagram yang disediakan komunitas Ibu-Ibu Doyan Nulis atau yang diadakan Ibu Ketuanya, Ibu Widyanti.

Disitu saya belajar, khususnya disebutkan oleh Ibu Kinanti WP, bahwa menulis nggak perlu mood. Kenapa, karena kalau ada job mau nggak mau ya menulis aja. Jadi kalau ada waktu menulis dan penulis menyalahkan mood, itu nggak bisa dibenarkan.

Mendengar Ibu Widyanti bahkan menciptakan mood sendiri untuk menulis, bikin malu rasanya. Saya merasa tertampar, apalagi kalau mengingat sebelum pindah ke self-hosted website, saya semangat dan merampungi One Day One Post yang diadakan Estrilook. Saya bisa aja setiap hari berpikir mau menulis apa dan bisa saya tulis, walau di hari-hari terakhir agak terseok-seok ya, hahaha.

Mengingat Kembali Alasan Buat Blog

Ingin Berbagi Pengalaman

Oke, saatnya mengingat dan menyelami kembali kenapa saya menulis. Kenapa saya menciptakan blog Sunglow Mama, karena saya sedang memasuki masa baru menjadi motherhood. Saya ingin mengenang bahagianya punya anak yang baru lahir di dunia dan menuliskan perkembangannya.

Namun menjadi tantangan karena waktunya. Seiring waktu, saya menulis kembali karena saya rindu dan ingin mengekspresikan diri. Ingin membagikan apa yang saya tahu, menebar kebaikan dan ilmu terutama, sehingga ada manfaatnya.

Blogging dan Hal Teknisnya, Serta Peluang Job

Seiring berjalan, rasanya ada hal-hal teknis yang menjadi pertimbangan agar blog ini maju seperti SEO, skor DA/PA dan tawaran job menulis. Sebenarnya memang semua itu penting, tapi yang paling penting adalah blog menjadi ruang untuk menulis. Ruang untuk saya, yang sehari-hari sibuk mengurus anak dan suami, dan rumah untuk berhenti dan menuliskan pikiran-pikiran saya. Saya pikir itu yang paling harus diingat.

Baca Juga: ‘Wajah Baru’ Sunglow Mama dan 6 Tips Mengganti Tampilan Blov

Sebenarnya itulah yang harusnya jadi motivasi seorang ibu menulis, karena ibu kadang begitu sibuk mengurus orang lain, tapi lupa mengakses atau mengekspresikan pikiran sendiri. Nggak perlu di blog sejujurnya, di sosmed juga bisa. Tapi berhubung saya lebih nyaman di ‘dunia sendiri’, jadi blog lebih nyaman buat saya.

Saya sempat tersesat dengan niche parenting yang saya pilih awal ngeblog di Sunglow Mama. Saya sempat berpikir saya harus ngeblog hal-hal dan pengetahuan tentang parenting yang sempurna, padahal saya malah baru belajar jadi seorang ibu. Sejak itu saya stop dan melepaskan imej bahwa saya harus jadi perfect parenting blogger.

Disinipun saya harus melepaskan imej bahwa saya seorang blogger yang harus semua dilakukan dan dikejar. Kenapa, pertama yang paling sempurna tetap saya Yang Maha Kuasa, nggak ada yang lain. Kedua, prioritas saya tetap keluarga dan menulis adalah sejatinya sebuah hobby. Bukan ambisi.

***

Well, segitu dulu aja cuap-cuap saya soal menyelami kembali alasan ngeblog. Semoga tulisan ini membantu juga buat yang lagi bingung mau menulis apa ya. Stay healthy, moms.

sunglow mama signature

45 thoughts on “Menyelami Kembali Alasan Ngeblog”

  1. MasyaAllah, keren mba. Meluruskan niat kembali. Menetapkan prioritas kalau keluarga adalah yang utama, insyaAllah nanti rezeki akan mengikuti di waktu yang tepat. Kemudian setuju banget dengan kalimat stop menjadi blogger parenting yang sempurna. Justru, dengan hal-hal yang tidak sempurna terkadang bisa menjadi lebih indah, nikmat, dan membahagiakan. Semangat untuk terus berbagi ya, mba ☺

    1. Makasih, mba. Ini sebenarnya sedang atur fokus diri biar gak siwer, hehehe. Iya, blogger parenting sepertinya ada tuntutan sendiri ya, seolah harus sudah jadi master menjadi ortu. padahal baru belajar. aamiin, sama-sama ya mbak.

  2. Ini yg kadang timbul tengelam, terkadang semangat tuk nulis, kdang malesnya minta ampun.

    Memang ngeblog butuh keseriusan agar bisa terus membuat karya yg beemanfaat tuk orang lain

  3. Tulisan yang simple tapi mengena. Saya pun mulai bertanya alasanku ngeblog itu apa? Kayaknya udah bukan karena hobi nulis lagi tapi lebih ke arah ngejob, he, he. Jadi nilainya tuh bergeser.

    1. Makasih, mba. Memang ga bisa disalahkan ya karena kita toh gak menolak jika hobby berbuah penghasilan. Tapi saya cuma ngeri jadi lupa esensi menulisnya. semoga kita nggak begitu ya mbak

  4. Wah masyaAllah hebat Mbak bisa menyelesaikan ODOP estrilook, kalo saya cuma kuat sampe hari ke 17 hehe. Sama, saya juga dulu sempet gonta-ganti niche blog, sekarang pun masih gado-gado, tapi mungkin jatohnya lebih ke personal blog kali ya. Gapapa deh, yang penting terus semangat menulis, insyaallah.

  5. Tulisan sederhana tapi jleb. Aku kesentil mbak …. Aku malu sama diri sendiri karena belum bisa konsisten menulis

  6. Uh, bu, saya juga ketampar nih, hehehe…
    Saya ngeblog karena saya suka… Akhir-akhir ini jarang update blog. Padahal masih banyak ide menulis…
    Alasannya, capek sih, bu. Capek fisik dan lelah pikirannya, karena seharian ngantor, pikiran udah tercurah untuk urusan kantor…

  7. Ngeblog cara lain ibu-ibu curhat. He he he. Saya suka nulis, jadi apapun pengen di tulis. Pas tahu blog, ya isinya campur aduk. Sekarang juga masih sih. Tapi lebih terarah. Suka aja bisa curhat dengan versi lebih manfaat.

  8. Iya juga ya mbak. Sejak awal aku suka nulis dan suka jalan2. Jadinya pengen simpan cerita2 unik saat jalan. Eh semakin kesini semakin komersial niatnya wqwq. Ya tapi gapapa juga sih, asal hobinya tetap tersalurkan. Gak perlu jadi traveler yang perfeksionis, yang penting happy traveler ☺

  9. Jadi ingat, tujuan awal dulu saya ngeblog juga sama, yakni sebagai media yang bisa menampung apa saja yang ingin dan senang saya tulis. Alhamdulillah, sampai sekarang tujuan itu masih tetap di tempatnya, meski akibatnya blogku kesannya begitu-begitu aja. Alhamdulillah, sesekali ada saja rezeki yang datang dari blog ini.

  10. akupuuun seperti menjelang tersesat aktif menulis ke orang lain daripada untuk diri sendiri. padahal harusnya pede ya kalau tulisan untuk diri sendiri itu bisa kasih insight ke orang banyak juga. semogaaa blogging terus jalan sesuai niat awal ya mba.

  11. Merasa tertampar ya Allah. Bulan-bulan sebelumnya isi blog hanya 2 atau 3 tulisan perbulan. Selalu alasannya nggak ada waktu, nggak ada ide, nggaka da mood. Yang lain bisa kenapa kita (saya) kagak bisa.

  12. Duh jadi ingat knp saya juga dulu akhirnya milih ngeblog. Memang byk alasan utk kita mulai ngeblog ya. Sy salut juga dg alasannya Mbak. Intinya utk menebar kebaikan melalui tulisan. Hampir mirip dg alasan saya. Jadi ingat awal-awal ngeblog, rasanya baru kemarin. Baca tulisanbak jadi teringat kembali masa itu. Satu tahun yg lalu.

  13. Segala sesuatunya memang butuh niat kuat. Termasuk menulis. Agar tidak malas. Nice sharing Mba.

  14. Emang rasa males itu harus dilawan, untuk tetap produktif menulis ya kak. Kadang berat untuk memulai menulis. Karena dengan alasan tidak menemukan ide. Tapi memang harus berusaha untuk menulis, menulis, dan menulis.

  15. Setelah hiatus panjang dari aktivitas blogging, ada banyak hal yang bikin saya terkejut. Tapi justru ini yang ngasih saya titik cerah mau ngeblog yang kayak gimana.

    Dulu, saya juga gitu. Nulis untuk memenuhi SEO, nulis yang sekiranya bermanfaat. Tanpa saya sadari kalau tulisan itu kehilangan nyawanya. Ini beda banget sama tulisan-tulisan saya di Tumblr dulu.

    Menariknya, saat saya hiatus dari ngeblog traffic saya tetap terjaga hanya karena artikel curhatan saya. Avarage time-nya juga lumayan. Artinya, artikel ini dibaca.

    Yaudah, sekarang saya lebih banyak nulis untuk diri sendiri. Iya, point ngasih manfaat ke orang lain nggak akan saya lupakan. Tapi lebih ke share pengalaman pribadi aja. Menurut saya sih, orang mau baca blog panjang kali lebar bukan untuk nyari teori, tapi pingin tahu gimana ketika seseorang mengalami kondisi tertentu.

    1. Wah mbak, ini kayaknya jawaban yang saya cari deh. Menulis untuk diri sendiri, bukan melulu buat cari dibaca orang. Rasanya memang perspektif kita pribadi yang buat kita unik di blog kita

  16. ini jadi flashback banget mba sama aku, kalo sebenarnya alasan ngeblog kita itu apa dan kembali membuat nyaman diri kita sama blog kita sendiri

  17. Damar Aisyah

    Duh, jadi kangen masa-masa menulis hanya untuk kebutuhan motherhood story. Nggak mikir macam-macam, nggak mumet sama parameter blog. Tapi gimana ya, life goes on, akhirnya jadi ladang pekerjaan. Tapi sepertinya memang aku butuh jeda. Pengin menikmati menulis lagi kayak dirimu deh Mbak.

  18. Yang penting tetaplah menulis di blog sesuatu yang bermanfaat baik untuk penulis maupun para pembacanya. Masalah sempurna atau tidaknya, nggak perlu ribet ya. #SemangatCiee

  19. Nurhilmiyah

    Biasanya kl udah nemuin mood nulis lg, bakal semangat ngeblog 2x lipat ya mbak… Wah maju terus keep writing ya Sis

  20. Beneran ini ilmu yang dibutuhin banget dijaman serba digital yang minat orang beli buku udah berkurang.

    Ilmu yang dikaji sesuai kaidah aturan yang benar memang dibutuhin banget. Kendala orang mau nulis itu biasanya dari mood dan bingung mau mulai dari mana.

    Ini ilmu berguna banget. Semoga jadi amal jariyah bagi penulis buat ilmunya.

    Sukses terus sis 🙂

Leave a Reply to Arif Rudiantoro Cancel Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!
Scroll to Top