2 Proud Moments, Jadi Narsum Blogging Live dan MGN Eksis di Event Alumni – Ketika ngomongin batasan curhat dalam blogging, saya pernah sebutkan bahwa menuliskan pencapaian sebagai bahasan ngeblog itu boleh saja di saat tertentu. ‘Saat tertentu’ itu mungkin sekarang, ketika ‘hawa’ terasa tidak nyaman. Saya tak mau bahas kenapa, saya cuma mau mengingat bahwa 2 minggu belakangan saya melakukan hal yang berbeda di hari-hari rutinitas saya sebagai mom freelancer.
Yang pertama, saya mau membahas tentang menjadi narasumber “Mempercantik Tampilan Blog” di acara MGNGARIUNG 3 Juni 2023 lalu. Sebenarnya bukan pertama kali saya jadi narasumber seperti ketika saya membahas foto produk untuk blogger, seringnya saya jadi narsum di grup chat. Namun ini pertama kali saya benar-benar live sharing jadi narasumber. Detilnya, yuk dibaca terus ya.
Menunjuk Diri Sendiri Sebagai Narasumber “Mempercantik Tampilan Blog”
Menginisiasi dan mengurus komunitas itu berbeda. Sejujurnya, mudah untuk saya memiliki ide-ide baru setiap hari. Namun seringkali eksekusinya menemukan keterbatasan. Seperti kini, saya tidak bisa 100 persen mengurus komunitas blogging alumni karena kapasitas utama saya sesungguhnya adalah sebagai Ibu. Begitu pula dengan anggota komunitas yang juga ibu-ibu.
Saya merasa punya keharusan untuk menyediakan wadah bagi anggota untuk memperdalam ilmu blogging. Ternyata, salah satu topik yang anggota inginkan adalah bagaimana mempercantik tampilan blog, selain juga mengenal Search Engine Optimization (SEO) dan Menemukan Gaya Tulisan Blog Sendiri yang sudah diadakan akhir tahun lalu.
Ternyata tidak terasa, sudah akhir bulan Mei ketika saya tersadar bahwa tahun sudah berjalan setengahnya. Tiap bulan, kesibukan komunitas lebih kepada tantangan blogging bulanan. Saya nggak mau tahun berjalan sampai akhir begitu saja dan belum dimulai juga plan sharing komunitas.
Saya masih saja ‘maju-mundur’ memikirkan siapa yang akan mengisi topik Mempercantik Tampilan Blog. Beberapa senior mengusulkan saya saja, Alhamdulillah. Namun berbicara di depan umum memiliki tantangan tersendiri untuk saya. Belum lagi kesibukan dan ketersediaan komputer di rumah yang biasanya full-booked.
Sempat terpikir mau mengajak narasumber ahli di luar, tapi siapa? Saya nggak menemukan siapa-siapa yang cukup dekat dengan komunitas maupun saya sendiri yang menguasai topik ini. Saya tak pernah begitu khawatir narasumber yang saya ajak mau atau tidak, karena biasanya saya mengikuti insting dan insting itu Alhamdulillah mengarah ke yang saya targetkan.
Ujung-ujungnya, saya menemukan loophole dan langsung saja saya isi! Komputer tersedia, narasumbernya saya dan ‘ruang’ sharingnya adalah grup Telegram komunitas. I’m sorry, you wanted a knowledge, you just have to go get it. Saya nggak bisa memuaskan segala pihak. Satu hal yang saya pelajari dalam mengurus komunitas; you cannot make someone smart or berilmu kecuali ada niat dan usaha dari mereka sendiri. Soal berbicara di depan umum, saya menantang diri saya sendiri. Lagipula, di ‘ruang’ yang sudah saya kenal saya bisa lebih rileks dan nyaman.
Jadilah tanggal 3 Juni 2023, saya mengisi sharing “Mempercantik Tampilan Blog”. Sempat agak khawatir karena di hari Sabtu, biasanya anggota sibuk dengan waktu bersama keluarga. Namun, maaf sekali saya available-nya hari itu. Lagipula, rekaman video tersedia untuk diakses khusus anggota.
Hari Sabtu itu, setidaknya ada 2 admin lain yang menemani saya. Satu, yaitu Teh Uril yang jadi host yang nggak neko-neko, mau saya ajak jadi host. Dan Teh Risna, mamah yang master soal streaming live dan ngerti Telegram. Sebenarnya, dua orang ini cukup banget jadi partner siang itu. Dan kalau ternyata cuma bertigaan ngobrolin soal mempercantik tampilan blog itu sudah bisa jadi acara berilmu sendiri.

Tapi Alhamdulillah siang itu, sharing berjalan lancar dan baik. Tentu ada rasa gugup, namun karena topiknya saya pahami dan dalami sehingga mudah untuk ‘menyelam’ ke dalam bahasan. Siang itu, ada belasan anggota yang hadir di acara dan beberapa aktif bertanya. Termasuk mamah host Uril. Saya cukup senang menjawabnya dan tak lupa mendemonstrasikan beberapa tutorial, seperti tutorial membuat header dan signature.
Tak terasa, 2 jam berlalu dan sudah waktunya untuk menutup acara. I did it! I challenge myself dan di saat yang sama, saya menyebar ilmu yang semoga berguna untuk diterapkan anggota.
Satu poin yang penting dari alasan mempercantik tampilan blog; adalah untuk membuat blogger bahagia. Ada sentuhan personal dalam topik ini, karena saya nyaris kehilangan minat ngeblog kalau saya nggak mempercantik tampilan blog-blog saya. And you should too. Jangan abaikan tampilan blog, karena benefitnya untukmu sebagai blogger dan untuk pengunjung tentunya.
Subkomunitas MGN Hadir di Acara Alumni Tahunan
Sekitar sebulan sebelum hari H, hari alumni kampus Gajah, terbentuklah panitia kepengurusan ITB Motherhood Homecoming 2023. Menjadi salah satu subkomunitas dalam ITB motherhood, Mamah Gajah Ngeblog ikut meramaikan tahun ini. Dari tahun 2021 tahun MGN dimulai, sepertinya acara ini ditiadakan karena masa pandemi. Dan ternyata tahun 2023 ini ada dan grup mamah gajah ingin menunjukkan eksistensinya pula.
Tidak, saya tidak bisa hadir. Dan saya tidak tahu apakah ada member yang datang dan bisa mewakili. Sejujurnya, saya merasa agak low expectation karena satu dan lain hal. Alhamdulillah ya Allah, ada Mamah-mamah yang bersemangat hadir seperti teh Shanty, teh Dewi dan teh Mutiara. Namun teh Shanty juga akan menulis untuk meliput acara ITB Motherhood Homecoming 2023 untuk dinaikkan di website MGN.
Disitu saya merasa cuma sebagai penerus informasi, mengisi kebutuhan MGN dan beberapa yang dibutuhkan. Saya bahkan sampai menulis skrip demi kebutuhan pengenalan subgrup (yang tidak jadi diadakan) yang buat saya amazed, ‘Wah saya bisa nulis skrip, dalam sejam pula!’. Padahal saya bikin untuk estimasi slot waktu yang jatahnya 15 menit saja.
Hari itu tanggal 10 Juni 2023, teh Shanty, teh Dewi dan teh Mutiara hadir sejak pagi. Sejak arak-arakan para Mamah Gajah itu. Namun yang buat saya terkenang selalu adalah melihat mereka memegang bendera MGN.

2 minggu lalu saya berikan file logo itu ke panitia, logo yang juga saya buat demi komunitas yang saya ‘ajak untuk ada’ 3 tahun lalu. Yang biasanya cuma ada di dunia maya, digitally. Now printed dan exist, there in Plaza Widya ITB, tempat dimana saya diarak lulus 17 tahun lalu. Lalu mata saya basah dan saya ngga bisa menahan haru (haha konyol sekali). Ya Allah, MGN itu eksis (Siapapun yang mengusulkan properti untuk subkomunitas ini, makasih sekali).
Walau akhirnya rencana pengenalan subgrup digantikan dengan terusan acara bersama anak-anak di gedung TI (yang diurus Teh Restu), seperti halnya hal-hal lain dalam keseharian, kebutuhan dan kebahagiaan anak-anak itu lebih penting. In the end, a mother will be and should be a mother.
Saya cuma ngurus setitik tapi being part of that day is something. Seperti halnya ketika saya hadir di Pasar Seni 2010, hari alumni ITB rasanya tumpah ruah banyak manusia dan meriah. Melihatnya dari timeline alumni-alumni di social media. Bingung kita harus kemana, karena semua bagian memiliki kemeriahan sendiri.
Keceriaan acara ITB Motherhood Goes To Pulang Kampus merambat juga ke saya, dari dunia maya saja. Alhamdulillah, sebuah momen yang bakal saya ingat terus. Baca juga liputan teh Shanty mengenai hari tersebut disini.
Penutup
Itulah 2 momen membanggakan yang terjadi dalam 2 minggu ini. Saya padahal ingin segera menuliskannya begitu momennya kejadian, tapi baru sempat sekarang. Menuliskan hal ini bukan untuk show off, tapi lebih kepada membagikan rasa amazed saya. 2 momen ini adalah terobosan untuk saya. Terima kasih sudah membaca dan meluangkan waktu. Yuk bagikan pendapatnya di kolom komentar 🙂
