Saya menulis tema ini menyahut dari topik yang diangkat komunitas blogging. Kali ini topik dari Blogger Perempuan. Bulan ini membahas tentang perjalanan blogging pribadi. Namanya Blogger, ternyata punya perjalanan tersendiri sebelum mulai serius. Hmmm, mulai darimana ya?
Awal Mula Blogging
Blog Perdana
Kalau mau diusut ke belakang, pertama kali blogging seingat saya di Multiply (bagi yang nggak tahu, Multiply sudah nggak ada lagi), atau blognya Friendster. Lupa tahun berapa. Waktu itu nggak jelas mau nulis apa, cuma ingin menulis saja dan iseng. Mau curhat tapi jadinya kesana kemari dan berakhir ngegantung, hihihi. Akhirnya gak nulis lagi.
Habis itu kalau gak salah bikin Multiply baru, kali ini fokus untuk pamer foto hasil dari hunting pakai kamera Lomo. Maklum, dulu keikutan jadi anak kekinian Jakarta, beli kamera Lomo tahun 2007 di toko buku aksara pakai duit THR pertama Kamera pertama aku, namanya Holga. Jadi yang follow dan baca ya anak-anak lomo juga. Tapi nggak gitu terkonsep juga sih, malu-malu dan jaim malah.
Mulai Blogging Serius
Karena aku udah cukup lama ngantor dan jenuh, tercetus kepengen bikin blog khusus review film. Kali ini serius banget nih. Pengen fokus sama film-film yang bikin aku terinspirasi. Ngeblognya pakai bahasa inggris dong, padahal bahasa inggris aku sebenarnya nggak sempurna. Kepedean juga setelah aku pikir-pikir, tapi niatnya dong menggebu-gebu
Pertama, bikin blognya di wordpress. Ternyata nama blog aku udah ada yang pakai oleh sebuah brand. Akhirnya pakai nama baru dan pindah ke blogspot. Nah, di blogspot ini aku sampai join LAMB, komunitas film blog internasyenel (ciyeh). Jadi habis join LAMB ini jadi lebih banyak interaksi dengan film blogger luar. Blog aku di-review sama podcast LAMB, karena memang aku yang submit. Deg-degan, blog aku dikritik tapi juga dipuji. Jadi makin semangat setelah itu.
Karena pengen serius banget ya ngeblog soal film, aku pindah ke self-hosted wordpress alias beli domain sendiri. Nah disini mulai ngulik soal web yang diurus sendiri. Sebenarnya diriku sangat ingin dibantu oleh yang mengerti soal hosting web dan script-nya. Tapi bingung ke siapa dan dimana. Alhasil nanya-nanya doang sama teman-teman yang ngerti.
Berinteraksi dan Kolaborasi dengan Blogger Lain
Sebulan aku bisa nonton sampai 10an film (itu sedikit ya dibanding yang sampai 20an). Aku selalu berusaha nonton film terbaru karena film baru biasanya banyak yang kepo sama reviewnya. Kendalanya, nggak semua film masuk ke Indonesia dan kesibukanku ngantor. Aku juga banyak interaksi dengan blogger film luar, mengajak mereka isi fitur blog aku dan aku juga kadang ikut fitur blog mereka. Seru deh, ketika kita banyak interaksi dengan yang minat dengan blog kita. Sedihnya, terkendala ketemu dengan teman-teman blogger film ini karena mereka tersebar di belahan dunia lain. Tapi kopdar dengan film blogger Indonesia juga pernah. Oh iya, aku juga punya dua kontributor blog, lho.
Blog aku berat dibuka dan diakses, tapi banyak tawaran untuk di-monetize dan aku juga udah pakai Google Adsense. Tawarannya lumayan banyak yang datang, tapi sedikit yang beneran dan yang mau aku terima. Banyaknya tawaran dari produk yang nggak halal, walaupun dibayar besar tapi aku nggak mau. Alhamdulillah, aku sempat juga jadi kontributor untuk situs film online.
Undangan Datang Ke Event
Nah, udah jalan tahun ke berapa ya, aku mulai datang ke screening film lokal. Pertama kali yang aku datengin itu screening film Sang Penari. Lalu, undangan screening film dan festival juga ada. Ada juga sih yang dikasih sama rekan blogger lain. Festival film yang langganan aku datengin itu Europe Film Festival. Karena banyak pilihan dan gratisan. Pernah juga aku review film indie yang baru rilis dan di-screening sama festival film lokal, lalu review aku di-retweet sama sutradaranya plus twitter blog aku di-follow sama aktrisnya (kalo nggak salah aktrisnya ini yang isi suara Dora The Explorer). Seingatku pernah juga aku dibalas twitnya sama Garin Nugroho.
Memutuskan Berhenti Blogging
Oh well, itu masa lalu. Lama-lama nonton film jadi nggak fun. Dan, entah kenapa jadi nggak menginspirasi kaya dulu. Mungkin terlalu banyak referensi atau aku aja yang udah nggak sama lihat film.
Gencar nulis film bikin jenuh juga, aku akhirnya bikin blog lain buat cerita hal-hal umum dan keseharian aja. Sempat juga mikir bikin blog berbahasa inggris untuk hijaber, tapi ragu karena masih baru pakai hijab juga. Habis nikah aku jadi jarang ngeblog karena banyak yang diurusin selain juga mulai buka online shop. Apalagi setelah punya anak, semakin nggak kepegang.
Baca Juga: Menyelami Kembali Alasan Ngeblog
Berubah juga sih value hidup aku. Bukannya aku nggak senang ya nonton film dan nge-review isinya, tapi aku jadi mulai memfilter apa aja yang aku konsumsi dari tontonan hingga makanan. Karena apapun yang kamu konsumsi lama-lama bakal mempengaruhi mindset kamu. Apalagi kalau filmmaker-nya punya beda value dan budaya, nah itu jadi clash dengan nilai-nilai yang kita percaya pada akhirnya.
Ngeblog setelah punya anak sekali-kali aja. Tapi akhirnya aku bikin Sunglow Mama karena aku ingin ngerekam keseharian aku sebagai ibu dan punya anak. Tapi lama-lama aku cuma mau nulis aja apa yang sedang jadi interest aku Mungkin karena keseharian sudah berperan jadi ibu, ngeblog jadi tempat untuk mikirin hal lain.
Sempat lepas ngeblog karena nggak kepegang dengan kesibukan sebagai ibu baru.
Mulai Aktif Blogging Lagi
Saat saya aktif jadi pedagang online, saya sering ikut kelas sharing di Whatsapp, aku iseng ikutan kelas sharing Website. Ternyata kelas ini untuk belajar membuat blog. Ketika disuruh buat blog, langsung muter otak mau bikin apa. Terpikirnya membuat blog khusus buat ibu-ibu. Artikel saya dipuji sama nara sumber. Nah dari situ ada terbersit ingin ngeblog lagi.
Apalagi setelah ketemu dengan komunitas Ibu-Ibu Doyan Nulis. Saya terkagum lihat ibu-ibu walau aktivitas segambreng masih bisa eksis ngeblog sampai menghasilkan.
Sering blogging akhirnya membuat saya memberanikan diri kembali memakai domain TLD (top level domain) dan hosting, karena pertimbangan monetisasi blog.
Disini saya melihat blogger ibu-ibu juga sekaligus menjadi influencer di sosmed. Saya agak ketularan, tapi masih nggak semua diambil karena satu dan lain hal.
Akhirnya sampai disini deh perjalanannya 🙂
Itu aja sharing soal perjalanan blogging saya. Ternyata lumayan berliku. Gimana pendapatnya? Bagaimana pengalaman blogging kalian?
Seru juga ya, perjalanan gonta-ganti passion ini. Selamat ya, sekarang sudah menemukan jalan yang sreg banget denganmu.
Wah ternyata cukup panjang ya cerita awalnya hingga akhirnya memutuskan pindah ke blog self-hosted. Tetapi memang niat yang kuat itu sangat diperlukan jika kita punya kemauan. Niat akan membuka jalan untuk mewujudkan keinginan kita. Makasih mbak atas sharingnya sangat menginspirasi sekali
Wah seru banget baca perjalanan ceritanya soal blogging. Apalagi sempat ketemu blogger-blogger luar. Keren banget. Omong-omong, saya juga sempat nulis di Multiply lho. Tapi entah apa ya yang saya tulis, saya sendiri sudah lupa. Kemungkinan cerita-cerita pendek. Sayang pas Multiply kukut, enggak saya backup itu datanya. Jadi ilang semua, hiks.
Ah ceritanya seru sekali mbak..
Jadi blogger memang membuat kuta banyak memiliki pengalaman yg seru ya
Blogging memang bisa jadi pilihan buat ibu rumah tangga. Bisa jadi terapi, bisa jadi buku harian, atau portofolio sekalian.
Yg penting blogging memang banyak manfaat. Daripada gubah dengan tetangga, mending ngeblog…
Keren mbak pengalaman bloggingnya. Saya masih baru di dunia blogging, baru baru satu setengah tahun mbak. Tapi alhamdulillah berusaha untuk konsisten mengisi blog. Ternyata butuh perjuangan ya. Mbak keren sudah bisa google adsense, saya masih daftar ini.
Tapi manfaatnya luar biasa dengan nge blog ini. Saya jadi lebih banyak wawasan dan teman.
Awalnya karena suka nulis. Tapi sekarang makin ke nyari job. Karena memang butuh uangnya. Tetap dong prinsipnya berbagi dan bermanfaat. Banyak belajar pastinya dari dunia perbloggeran ini.
Kalo sudah nemu passionnya gitu enak, jadi punya blog dengan niche yang jelas. Kalo saya masih gado-gado, hehehe.. masih sesuka hati mau nulis apa. Sukses terus, Sunglow Mama 🙂
Aku masih penasaran sih kenapa namanya Sunglow Mama. Tapi, bersyukurlah sekarang udh cocok passionnya. Eh…gpp juga sih nanti ganti lagi…
Btw…aku juga sempet punya multiply sih. Menjelang mau ditutup, sempet aku pindahin ke blogspot.
Kalau saya dari awal jg bingung mau nentuin di niche apa haha. Akhirnya ambil lifestyle blog aja yg emang isinya macem-macem. Dan saya lebih nyaman ternyata. Jadi dari awal sampe skrg ttp setia di lifestyle blogger hehe.
Dari awal saya mengklaim diri sebagai momblogger, tapi kalau dipikir-pikir kayaknya memang butuh punya blog lain dengan alira berbeda supaya lebih bervariasi,hehe. Kalau saya kadang suka jenuh menulis hal yang seputar itu saja,hehe. Kalau sekarang sih disambi iseng nulis buku, tapi ke depannya pingin juga punya blog lagi yang mengulas tentang buku, Insya Allah. 😀
Aku dulu nichenya nano-nano banget. Emang masih raba-raba sih. Sekarang lebih suka bahas parenting.
Pingback: Menemukan Aplikasi Canva, Jatuh Cinta Hingga Buat Kelas Sharing-nya
Pingback: Ngomongin Pengalaman Berbahasa Seumur Hidup
Pingback: ✓Apapun Manfaat dan Kekurangannya, Internet Menyatukan Indonesia - Sunglow Mama
Ah blogging journey nya seru sekali mba! makasih udah sharing ke kita ya mba
Pingback: ‘Berinvestasi’ Dengan Blogging -