Seru, Cerita Mengikuti 3 Kelas Foto di Bulan Juli

ikut kelas foto online

Jenuhkah anda dengan aktivitas di rumah saja, terutama buat yang sedang karantina karena era Pandemi? Kalau iya, saya sarankan ikutan kelas online, mempelajari ilmu yang diminati. Kebetulan saya minat dengan fotografi.

Bulan Juli 2020 saya nggak menyangka bahwa saya bakalan ikutan nggak cuma 1 atau 2, tapi 3 kelas fotografi. Dua diantaranya adalah food photography dan satu kelas foto produk. Yang berkesan adalah mempelajari foto dark mood. Semua ilmu yang saya dapat bulan ini saya hargai sekali. Bikin saya semangat dan kreativitas saya tertantang.

Fotografi dan Saya

Sebenarnya fotografi adalah satu dari beberapa minat dan hobby saya. Lucunya, waktu kuliah ketika saya diajarkan di kelas, saya sama sekali nggak mengerti kenapa fotografi itu menarik. Maklum, dulu mata kuliahnya murni teori dan nggak memancing ketertarikan dari diri saya. Saya mendapati fotografi menarik justru dari praktek langsung, dari orang-orang yang juga suka fotografi dan komunitas-komunitas.

Paska main kamera lomo, saya praktis menangkap momen dan foto sempat melalui kamera digital, dan sekarang dengan handphone. Hunting kecil-kecilan saja waktu refreshing dengan keluarga ke tempat outdoor. Maklum, aktivitas menjadi ibu dan mengurus si kecil membuat saya hampir nggak sempat menggeluti hobby ini. Paling banter fotoin anak lagi.

Baca Juga: Cerita Kamera Holga Pecah dan Melepaskan Barang-Barang Koleksi Lama

Hingga akhirnya bulan lalu, saya melihat ada iklan atau tawaran kelas fotografi menggunakan handphone di sosmed. Sekilas saya membaca kelasnya untuk foto produk dan secara spontan saya langsung komen “mau”. Lalu saya lupa tentang kelas ini, hingga dihubungi oleh pengajarnya untuk konfirmasi ulang. Saya bilang, mau ikut kelasnya. Ternyata, ia menawarkan kelas foto food photography.

Sudah kepalang tanggung bilang mau, ya sudah saya sekalian saja nyemplung. Awalnya ragu dan takut menyesal sudah daftar. Ternyata,… saya merasa bersyukur banget udah ikut kelasnya. Biaya kelasnya juga terbilang murah untuk golongan kelas fotografi yang biasanya ratusan ribu. Ternyata saya beruntung, soalnya sekarang peminatnya sudah bertambah dan harga kelasnya sekarang sudah naik 2 kali lipat.

Ikutan Kelas Food Photography

Ikut kelas food photography ternyata buat kreativitas saya membuncah. Tiap hari ada tugas dan materi baru selama seminggu. Nah itu, saya setiap hari memutar otak bagaimana memenuhi tugas dengan properti seadanya yang ada di rumah. Mungkin sifat saya juga yang obedient sama tugas dan perfeksionis juga, jadi menggebu-gebu banget. Selain itu, food photography ini nggak cuma masalah jepret tapi juga masalah…. masaknya! Iya saya harus mikirin apa yang bisa dimasak, apa yang bagus difoto, dan apa yang bisa sekalian juga jadi menu makanan hari itu.

Di hari ke empat atau ke lima, tugasnya adalah dark mood photography, tugas favorit saya. Buat yang nggak tahu, dark mood photography adalah genre fotografi dimana objek berada di background gelap sehingga objek sangat menonjol dibanding yang lainnya.

Jika selama ini saya cuma jadi pengamat foto di Pinterest atau galeri foto orang, ya chef atau food stylist, ternyata sekarang saya bisa mengambil foto dengan gaya dark mood. Saya pikir foto genre ini harus ada di studio khusus, ternyata setelah saya pelajari bisa dilakukan kok dimana saja. Beruntung saya punya properti background gelap di rumah. Yang tak lain dan tak bukan adalah alas mouse superbesar milik suami yang tidak terpakai (bahkan saya suka bilang ‘ini mah taplak bukan alas mouse‘), serta kain kerudung saya yang juga dianggurin di rumah.

Ternyata, hasilnya dibilang bagus. Bahkan Ibu Musrifah yang mengajarkan komentar dia jadi lapar melihat foto saya. Saya anggap itu udah dapet flying colors deh. Alhamdulillah, senang karena yang saya upayakan membuahkan hasil sesuai target.

Ikutan Kelas Foto Produk

Hajar bleh, habis ikut kelas foto makanan saya lanjut ikut kelas foto produk yang langsung mulai selesai kelas food photography. Ini sebenarnya kelas foto yang sebenarnya kepengen saya ikuti. Kenapa? Biar ilmu blogging saya nambah. Alias, kalau ada tawaran me-review produk saya udah punya ilmu foto produknya. Soalnya, saya suka lihat foto produk blogger luar di Pinterest yang cantik-cantik itu. Aduh, masa saya nggak bisa, hihihi.

Ternyata, memfoto produk itu tantangannya berbeda dan tugas-tugas yang diberi tiap hari cukup buat saya kembali menguras otak. Iya karena setiap produk punya karakter berbeda, maka difoto pun tentu punya perbedaan gaya. Saya dibilang sukses foto produk minyak telon. Terbilang mudah karena semua propertinya saya punya di rumah: barang-barang anak saya semua. Namun berbeda dengan jenis produk lain, harus juga ya mikirin style dan properti yang pas apa. Itulah tantangannya foto produk.

Ikutan Smartphone Food Photography Untuk Pemula

Nggak disangka, di penghujung bulan akun Connecting Mama adakan kulwap Smartphone Food Photography untuk Pemula. Masih agak hangat ya saya belajar food photography di awal bulan, saya langsung daftar lagi berhubung kabarnya pesertanya terbatas. Alhamdulillah, kebagian dan walau singkat saya hargai banget bisa dapat ilmunya.

Mba Nila menjelaskan tentang ilmu foto makanan dengan smartphone, jenis-jenisnya dan hal-hal yang harus diperhatikan ketika foto makanan. Ia juga menyebutkan kesalahan yang umum terjadi jika menangkap gambar dengan ponsel.

Di sesi tanya-jawa, Ia juga menjawab pertanyaan saya bahwa dengan properti seadanya masih bisa foto makanan, namun lama-kelamaan properti yang lebih baik bisa kita kumpulkan. Ya, saya soalnya masih merasa belum total ya kalau melakukan food photography karena propertinya masih seadanya.

Sayang, karena keterbatasan waktu saya nggak sempat posting foto makanan dan tag Connecting Mama menerapkan ilmu yang saya dapat di kelas foto ini. Tapi saya seneng banget bisa ikutan dan hadir di kulwap ini, padahal saya pikir bulan Juli bakalan berlalu aja dengan kesibukan saya sendiri.

******

Begitulah cerita saya ikutan 3 kelas foto di bulan Juli 2020. Alhamdulillah, menambah ilmu baru yang kita sukai bisa refresh otak dan menambah semangat. Saya rasa sekarang saat yang pas ikutan kelas online, karena dengan adanya pandemi dan anjuran karantina di rumah, kelas online justru sedang bertebaran dimana-mana. Nggak bisa ikutan yang berbayar pun, bisa ikutan live-nya di sosmed.

Bagaimana dengan ibu-ibu lain? Apa kejadian menarik yang terjadi di bulan Juli?

Sunglow Mama Signature

32 thoughts on “Seru, Cerita Mengikuti 3 Kelas Foto di Bulan Juli”

  1. Alhamdulillah ya senangnya bisa terus menggali ilmu selama pandemi ini.
    Secara tidak langsung, saya ikut menyerap ilmunya juga deh…

    Juli ini meski tidak bisa dikatakan bulan menyedihkan, tapi yg saya alami justru banyak titik air mata yg keluar. Masalah datang beruntun.

    Bulan Agustus semoga menggantikan bulan lalu dengan kabar baik yg lebih menyenangkan

    1. Sebenarnya banyak juga sih artikel dan konten tentang cara foto makanan dan produk yang baik, cuma ya kadang kita belum sempat praktekkan atau ketemu ilmunya

  2. Wah kita sempat sekelas lho mbak. *tos Saya juga ikut yang kulwap kelas food fotografinya mbak Nila di Connecting Mama. Baru tau ada kelas foto produk juga ya. Selama ini saya belajar otodidak. Lebih paham foto jurnalistik drpd foto produk.

  3. Saya suka melihat-lihat foto kece di Instagram termasuk foto-foto tampilan makanan yang cantik itu. Pengen deh kapan-kapan ikutan kelasnya juga 😉
    Rasanya emang beda ya melihat foto yang dikonsep rapi dengan yang hanya sekadar jepret. Bagus lho hasil fotonya Mbak. Sip.

  4. Seru banget mbaaa, aku jadi pengen ikut kelas fotografi. Soalnya nggak jago banget. Masa pandemi ku kuhabiskan dengan belajar nulis dari berbagai penulis senior. Alhamdulillah pandemi bawa berkah, banyak ilmu gratis bertebaran ya mba

  5. Qoty Intan Zulnida

    Saya juga suka fotografi tapi belum pernah ikutan kelasnya nih… Hiks. Sepertinya perlu ikutan yaa karena pengen juga bisa moto kece kayak fotonya sunglow mama ituuu

  6. Mbak, hasil fotonya udah bagus banget. Aku juga udah beberapa kali ikut kelas online food dan products fotografi tapi hasil fotoku masih tetap nggak oke. Mungkin emang nggak bakat. Mending foto portrait aku tuh.

  7. Pingback: Tips Praktek Food Photography Dengan Kamera HP Di Rumah

  8. Pingback: Belajar Online 2020: ER di Instagram, Food Photography dan Digital Financing

  9. Pingback: Bukan Hidroponik, Ini Hobi Baru Saya Saat Pandemi

  10. hai teh andina …
    senangnya aku bisa mampir di artikel ini.
    kepingin juga ya ikut kelas-kelas kreatif kayak gini, tapi masih kudu bagi=bagi waktu he3 …
    aku sih motret otodidak aja … kebetulan suami juga seneng fotografi, nurun deh ke anak-anak.

    salam jepret.

Leave a Reply to www.derisafriani.xyz Cancel Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!
Scroll to Top