Bedanya Journaling dan Blogging: Panduan untuk Ibu-Ibu Menulis

perbedaan-journaling-dan-blogging-untuk-ibu-rumah-tangga

Bedanya Journaling dan Blogging: Panduan untuk Ibu-Ibu Menulis – Dulu ketika awal mulai blogging serius, saya menulis agar dapat dua tujuan sekaligus; waktu untuk diri sendiri dan mendapatkan pemasukan tambahan. 

Kalau mau jujur lagi, ngeblog waktu itu adalah bentuk pelarian. Cara untuk channeling/menuangkan ekspresi yang di dunia nyata ngga kejadian. Cuma kalau bisa menghasilkan, asik banget tuh. Harapannya dulu begitu. 

Saya yakin banyak ibu-ibu blogger yang memilih menulis juga sama tujuannya; bentuk ekspresi dan menyuarakan pendapat. Sebagai cara keluar sebentar dari rutinitas dan ‘berkelana’ ke bahasan yang diinginkan. Ada juga yang bilang, agar fokus dan mengurai pikiran. 

Begitu juga dengan menulis jurnal. Journaling juga bentuk berekspresi. Cuma memang ruangnya ngga sama dengan blogging. 

Beda lho, rasa dan tujuan journaling dan blogging. Yuk baca lebih lanjut:

Blogging Adalah

Blogging adalah aktivitas menulis dengan bahasan atau genre/niche blog sesuai kemauan blogger di website. Ranahnya umumnya publik (bisa juga di-private tapi menurut saya agak kurang dalam memaksimalkan ngeblognya). 

Tujuan menulis di blog umumnya, kalau pengaturannya umum, untuk dibaca semua orang/sesuai sasarannya. Kalau menulis untuk umum, biasanya tulisan lebih informatif dan terstruktur (walau belum tentu juga, sesuai mau blogger saja). 

Menulis di blog bisa untuk personal, bisa untuk bisnis. Bisa juga keduanya. Suka-suka blogger.

Blogger bisa memilih platform ngeblog gratis dengan fitur terbatas. Atau platform yang berbayar dengan variasi desain dan kontrol lebih luas. 

Blogging memang cocok untuk kamu yang suka membagikan pendapat atau sharing. Suka menceritakan pengalaman, informasi atau tips. Blogging adalah tempatnya. 

Contohnya seperti Teh Okti Blogger Cianjur yang isi blognya menceritakan berbagai pengalaman dan kehidupan Ibu. Ia juga berbagi kisah mengenai anaknya yang mondok di Gontor

Beberapa orang lebih suka nulis di sosmed. Tapi kalau kamu prefer nulis di ‘ruang sendiri’ dan agak lebih privat, lebih baik pilih blogging.

Journaling Adalah

Menulis jurnal atau journaling adalah kegiatan menulis untuk diri sendiri secara berkala. Journaling biasanya adalah cara refleksi diri, maka itu membutuhkan kejujuran batin. 

Media menulisnya biasanya dalam bentuk manual, alias di buku atau lembaran kertas. Tapi ada juga journaling yang dilakukan di media digital. 

Karena menulis untuk diri sendiri, maka sudah tentu tidak dipublikasikan ke umum. Journaling ibaratnya sedang berbicara dengan diri sendiri, form of expression untuk kepentingan pribadi. Sehingga ngga butuh usaha ekstra untuk memikirkan tampilan untuk dibaca umum.

Misalnya menulis tentang perasaan hari ini, ucapan syukur atau menulis mengenai harapan-harapan ke depannya. 

Meski untuk personal, penulis jurnal bisa mendekorasi jurnal fisik dengan berbagai elemen. Misalnya diwarnai menggunakan spidol khusus, menggambar doodle, stiker atau lainnya. 

Pilih Mana Moms, Blogging Atau Journaling?

Kalau bisa memilih, pilih yang mana Moms? Journaling atau Blogging?

Menurut saya keduanya bisa punya pengaruh positif ke mental Ibu-ibu. Karena keseharian ibu rumah tangga maupun ibu bekerja biasanya memiliki sederet tanggung jawab dan kesibukan. 

Sepertinya melakukan segala sesuatu yang banyak sampai multi-tasking, bisa membuat mental ibu lelah. Sehingga rentan kurang terkoneksi dengan diri sendiri. 

Padahal, peran Ibu besar demi keberlangsungan dan rutinitas keluarga. Kalau tangki cintanya kosong, lama-lama, amit-amit bisa berasa soulless atau batinnya seret. 

Setiap ibu punya cara menyayangi diri sendiri yang berbeda-beda. Namun karena padatnya rutinitas, seringkali kita memilih me-time yang mudah; scrolling media sosial. 

Yang saya baca di buku Digital Minimalism, kebanyakan melihat layar itu merampas kesendirian kita. Kesendirian itu penting karena otak butuh memproses segala sesuatunya. 

Nah, menurut saya jika Ibu butuh menyuarakan pendapat dan membagikan informasi, pilih menulis blog pribadi saja. Saya pribadi ngga menyarankan curhat di blog, kecuali curhatnya sudah di-approve semua pihak yang terkait di artikel. Kecuali jika konteksnya kritik terbuka. 

Blogging juga bisa membutuhkan banyak waktu dalam prosesnya. Nggak cuma tulisan. Tapi dari segi tampilan, struktur, kelayakan website dan apakah SEO-friendly (jika butuh).

Tapi Ibu bisa pilih journaling jika butuh refleksi diri, merenung, menulis untuk terkoneksi dengan diri sendiri lagi. 

Dari segi waktu, journaling bisa lebih mudah dibuat. Cara menulis jurnal di buku fisik cuma butuh alat tulis, kertas dan waktu paling singkat 5 menit kira-kira. 

Gimana Kalau Pilih Keduanya, Journaling dan Blogging?

Tentu saja bisa! Keduanya bisa dijalankan secara terpisah. Seperti saya, memilih journaling kalau butuh refleksi singkat di pagi hari. Dan memilih ngeblog kalau mau membagikan opini dan pengalaman, atau ikut tantangan menulis. 

Ibu bisa lho menggabungkan keduanya, dalam 1 topik. Ibu bisa mencoba journaling refleksi Ibu yang saya buat. Jurnal harian ibu ini bisa juga jadi journaling untuk pemula.

Printables 5 Menit Buat Diri Sendiri: Self-Love Journaling untuk Ibu Sibuk dirancang untuk ibu-ibu yang butuh menulis jurnal, namun nggak lama-lama. Isinya ada 30 prompt atau topik journaling harian yang bisa ditulis Ibu. 

Tiap prompt atau topik bisa dikembangkan menjadi 1 blogpost lho. Kalau kamu pilih bundle Standar dan Premium, ada printables Rencana Blogpost dan Blog Planner. Wah lengkap nggak sih? 

Mau coba 3 hari pertama printables ini plus bonus halaman doodle? Yuk isi form di bawah atau klik langsung ke lynk.id Sunglow Mama untuk dapatkan freebies-nya.

Kesimpulan 

Mau blogging atau journaling, yang penting happy. Blogging bisa dipajang di umum, journaling lebih ke privat. Keduanya bisa jadi cara self-care ibu rumah tangga yang baik.

Yang jelas, jangan sampai lupa atau abaikan koneksi ke diri sendiri. Kalau kamu butuh bantuan, kamu bisa coba printables refleksi ibu sibuk yang saya buat. Praktis, tidak memakan waktu, bisa dikembangkan jadi tulisan blog. Most of all, insya Allah jadi lebih terhubung ke diri sendiri. 

Apa pendapatmu mengenai beda journaling dan blogging?

Referensi: https://www.alodokter.com/manfaat-journaling-bagi-kesehatan-mental-yang-sayang-untuk-dilewatkan

21 thoughts on “Bedanya Journaling dan Blogging: Panduan untuk Ibu-Ibu Menulis”

  1. Saya juga memilih dua duanya ya blogging ya journaling. Oh dua duanya juga saya tulis di blog. Bedanya kalau journaling saya privasi. Kalau blogging saya publikasikan. Semuanya bisa saya baca ulang sebagai refleksi diri maupun terapi dan healing

    1. Ku lagi nyaman dan lebih nyaman sebagai blogger /blogging. Ga tahu kenapa suka aja. Karena suka coding juga dan menarik. Meskipun capek dan melelahkan…

      1. Sama seperti saya suka blogging tapi kala coding malah gak ngerti sama sekali. Blogging dalam arti menulis aja sih, gak sampai otak atik daleman blog nya…

        1. dulu waktu masih sekolah, aku nulis diary, biasa isinya cuman curhat atau kisah cinta monyet.
          pas udah kenal internet, seperti sekarang misalnya, frekuensi jurnaling lebih ke dunia maya.
          cuman kadang aku beli printilan buat jurnaling, karena pengen sesekali bikin jurnal juga

  2. Saya pribadi merasa journaling itu seperti ngobrol dengan diri sendiri tanpa takut dinilai, sementara blogging lebih ke berbagi dan bisa jadi wadah bertemu dengan komunitas.
    .Dua-duanya punya manfaat masing-masing, dan setelah baca ini jadi makin yakin kalau me-time itu nggak selalu harus scrolling medsos—menulis bisa jadi bentuk rawat diri yang lebih bermakna.

  3. Dua-duanya sih mbak. Kalau blog biasanya kupakai buat media belajar nulis gitu. Sementara kalau journaling biasanya lebih ke ranah privat atau ya tipis-tipisnya pakai bahasa (dear diary … hahhaha.. :D)
    keduanya sama-sama asik buat dilakoni. Sama-sama punya keuntungan dari sisi mental dan kognitif.. 😀

  4. Journal bisa jadi salah satu cara agar kita makin sering nulis dan mengekpresikan kondisi diri . Sekarang ini banyak blog yang jarang terisi.

    1. Kalau aku pilih kedua-duanya aja. Karena ngeblog dan jurnaling menurutku tak terpisahkan. Meskipun ngeblog sebuah media untuk menulis yang sifatnya tidak personal bgt. Beda dgn jurnaling, mau cerita personal pun boleh” aja yaa. Jadi keduanya sangat butuh deh terutama bagi IRT yaa..

  5. Journaling dan blogging sama-sama menulis tapi beda tujuan, dan ya seperti yang dijelaskan di blog, yang kita tulis di journal bisa dijadikan artikel untuk di blog. Kalau saya pribadi juga menulis to do list hingga catatan pengeluaran harian di Notion. Templatenya simple aja sih, dan sekarang saya penasaran dengan template journal yang sunglowmama bikin.

  6. Sdh lama ingin memulai journaling tp kok ya blm juga terealisasi sampai skg. Adaa..saja alasannya. Hmm, sepertinya aku harus segera mulai nih..

  7. Untuk nulis blog aku masih rutin, nah untuk journaling ini aku dari dulu pingiiiin juga tapi pernah cuma sempet sesekali aja. Dan sekarang udah gak pernah lagi journaling. Semoga abis baca tulisan ini aku bisa jalanin journaling lagi yg lebih rutin.. 🙂

  8. Aku dulu apa-apa ditulis di blog karena emang tujuannya buat curhat. Sekarang lebih memilih buat apa yang dikonsumsi publik, mana yang buat pribadi. Baik blogging atau journaling lumayan bantu mengurangi keruwetan kepala

  9. Aku dulu apa-apa ditulis di blog karena emang tujuannya buat curhat. Sekarang lebih memilih buat apa yang dikonsumsi publik, mana yang buat pribadi. Baik blogging atau journaling lumayan bantu mengurangi keruwetan kepala

    1. Dulu aku nulis journal jatohnya lebih intimate sama diri kita sendirilalu beralih masuk dunia blogging akhirnya lambat laun menemuka energi berbeda di blog seru tapi banyak juga yang harus dikembangkan karena ternyata blog lebih menghasilkan bagiku pribadi

  10. Aku juga mbak selain ngeblog sekarang juga nulis jurnal atau catatan harian gitu entah itu daftar keinginan atau kejadian yang dialami. Keren nih mbak sekarang bikin produk digital buat journaling

  11. Fenni Bungsu

    Kalau membuat journaling jadi banyak hal yang bisa untuk dilakukan karena udah punya perencanaan mau ngapain dan apa targetnya ya

  12. Menginspirasi sekalii..
    Aku hobi banget nulis curhat.
    Kaya segalaaa aja aku tulis di buku diary. Tapiii.. aku mulai belajar mengolah kata, agar kalau gak sengaja terbaca orang lain tuh gak wagu.
    Kalau ada printable-nya, pasti jadi semakin produktif yaa..

  13. Curhat untuk diri sendiri perlu banget, bisa untuk refleksi yang sudah dilalui, juga merefresh semangat baru agar tetap kuat untuk menggapai tujuan yang belum sampai

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!
Scroll to Top