Momen Diam, Bentuk Me-Time Ibu Sibuk

manfaat-momen-diam-bagi-ibu-dan-cara-menuangkannya-di-jurnal.jpg

Momen Diam, Bentuk Me-Time Ibu Sibuk – Di dalam buku Digital Minimalism, ada sebuah bahasan mengenai ruang diam yang terampas. Topiknya menerangkan mengenai sosial media dan aktivitas melibatkan layar begitu time-consuming sampai kita tak punya jeda. Let alone untuk sekedar berdiam diri. 

Saya punya kenalan yang seorang Ibu yang bela-belain bekerja 2 kali seminggu untuk bekerja, dengan 4 jam lamanya di perjalanan. Dengan mungkin upah yang cuma cukup untuk bayar ongkos. 

Saya bertanya-tanya kenapa dia mau mengambil pekerjaan itu. Namun melihat kesehariannya repot mengurus anak-anak, saya pikir ia memilih mendapatkan momen diam di perjalanan. Selain juga mengambil jeda dan fokus ke pekerjaan yang ia nikmati.

Yah jangankan sosok kenalan itu ataupun kehidupan ibu-ibu lain. Dulu dengan kesibukan orang kantor dan single, mencari waktu blogging sudah menantang. 

Ada kalanya saya berdiam diri sewaktu menunggu bus datang. Seringkali saya merasa momen menunggu ini terasa tak produktif. Nyatanya, di saat menunggu itu ide-ide banyak bermunculan di kepala. Bahkan suatu kali saya pernah nge-draft blogpost. 

Sekarang, momen diam saya adalah ketika cuci piring (kadang-kadang), sebelum tidur dan … (ya ampun, hampir ngga ada). 

Momen Diam, Melamun atau Bengong Sebuah Bentuk Me-Time Ibu Sibuk

Ketika menjadi Ibu dan ada banyak hal yang harus dikerjakan, belum lagi ada hal-hal yang ngga terduga, otak begitu sibuk berpikir dan bekerja. Ada pula penelitian yang mengatakan, ketika diam pun otak Ibu sedang bekerja keras. Karena secara konstan memikirkan hal-hal di waktu mendatang. 

Seperti masak apa untuk makan malam dengan bahan-bahan di kulkas, bagaimana menjemput si kecil sekolah sambil bisa beli kebutuhan. Seorang ibu harus bisa mengambil keputusan cepat at times, demi keluarga dan dirinya sendiri. Ya, wajar saja mental ibu bisa gampang lelah.

Di era yang serasa tireless ini, ternyata momen diam bukanlah tanpa makna. Khususnya waktu ikut tantangan blogging me-time’ tanpa internet, beberapa ibu-ibu alumni menyebutkan di tulisan mereka mengenai momen merenung, melamun dan bengong. Ternyata, itupun sudah bisa dibilang sebagai bentuk me-time. Apalagi kalau kamu seorang ibu tanpa ART atau asisten!

Seringnya, kita nggak sampai planning mau ‘diam’. Waktu berdiam diri itu kadang menghampiri atau datang tanpa diduga-duga. Misalnya harus menunggu dokter di ruang tunggu, menunggu antrian di bank, waktu naik transportasi umum dan sebagainya. 

Ternyata when you’re a mom dan hidup di era sosmed, berdiam diri juga sebuah kemewahan. Seperti juga saya menganggap membaca buku adalah bentuk kemewahan. Karena momen hening dan bisa fokus itu mahal. 

Berikut berbagai manfaat berdiam diri untuk kesehatan mental menurut Fimela:

  • Memberikan efek rileks
  • Membuka kreativitas tersembunyi
  • Meningkatkan keterampilan berkomunikasi
  • Menstabilkan kesejahteraan emosional
  • Tidur lebih nyenyak
  • Menurunkan tekanan darah
  • Meningkatkan kekebalan tubuh

Sebanyak itu manfaat berdiam diri. Jadi moms, jangan berpikir berdiam diri itu buang-buang waktu. Manfaatnya besar untuk kesehatan dan kebahagiaan batin kita.

Hubungan Diam, Kreativitas dan Journaling untuk Ibu

Saya selama ini ngga sadar bahwa habis berdiam diri itu otak saya terasa lebih jernih. Karena mungkin otak saya fokus akan aktivitas setelah berdiam tadi. Mungkin sebelumnya saya nggak memberikan ruang untuk otak saya memproses banyak hal. Juga membiarkan otak saya berkelana akan hal-hal yang saya belum temukan solusinya.

Ternyata memang ada hubungannya momen diam untuk kreativitas. Sangat oke ketika otak kita bisa berpikir jernih dan terstruktur. Sehingga tidak terdistraksi akan hal-hal yang kurang prioritas.

Namun ada kalanya otak kita begitu penuh dan mungkin tidak ada jeda untuk berdiam diri. Saat inilah journaling bisa jadi alat bantu yang pas. Khususnya ketika journaling dengan menulis tangan, manfaatnya juga mengurai dan memproses hal-hal di kepala. Sehingga otak lebih jernih dan bahkan bisa meningkatkan kreativitas.

Sebuah penelitian juga mengungkapkan bahwa menulis tangan berguna untuk meningkatkan memori. Aktivitas menulis meningkatkan banyak area otak. Itu juga kenapa ketika di sekolah, kita selalu diminta menulis di buku tulis dari pelajaran di papan tulis. Kini refleksi diri ibu lewat journaling singkat bisa jadi tips me-time sederhana dan mudah.

Saya jadi ingat kalau dulu ketika masih kecil dan punya kamar sendiri, masih ada waktu untuk menulis di diary dan bahkan asyik menggambar. Kala itu sih belum masuk ponsel pintar dan internet di rumah. Menyenangkan sekali cuma butuh imajinasi dan media gambar untuk menikmati waktu senggang.

Ibu Butuh Refleksi dan Jeda

Sebenarnya salah satu alasan kenapa saya suka blogging adalah bentuk mengekspresikan diri, menyuarakan pendapat dan memberikan statement. Namun ada kalanya saya nggak mau menulis di ‘ruang terbuka’. Apalagi hal-hal privasi yang ngga mungkin diceritakan di luar, membuat saya lebih beralih ke menulis jurnal.

Journaling 5 menit sehari untuk Ibu misalnya, membantu kita mengurai perasaan dan memprosesnya. Karena begitu banyak kejadian dalam hidup dan ada to-do-list yang masih harus dilakukan, belum tentu kita telah memikirkan dan memprosesnya. Itu juga salah satu alasan kenapa ide journaling refleksi ibu menarik untuk saya buat.

Me-time Ibu sibuk belum tentu membantu otak beristirahat. Kita bisa dengan mudahnya membuka sosmed dan ‘tersesat’ melihat berbagai konten, tapi tidak memberikan jeda untuk otak istirahat.

Ruang untuk refleksi dan diam juga mungkin ngga butuh waktu lama. Ya memang tergantung permasalahan yang dihadapi. Jika rumit tentu harus berbicara dengan orang-orang yang bersinggungan.

Tapi moms, yuk kasih jeda ke diri sendiri. Kita harus cari waktu jeda untuk keseimbangan diri. Kamu bisa gunakan tools seperti journaling prompt untuk refleksi harian dan me-time produktif untuk ibu yang super sibuk. Bisa langsung menulis di buku kosong atau unduh printables journaling untuk Ibu di bawah ini:

Coba journaling 5 menit printable ini – dirancang khusus untuk Ibu sibuk

    We respect your privacy. Unsubscribe at anytime.

    Coba Journaling 5 Menit Versi Mom Blogger

    Isinya 3 halaman refleksi khusus mom blogger dan 1 halaman doodle.

    Unduh yuk!

      We respect your privacy. Unsubscribe at any time.

      Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.

      Catatan: saat ini saya sedang membuat versi black and white printables journaling ibu ini dan buat desain yang lebih nyaman, coming soon.

      Catatan 2: Topik ‘Momen Diam’ ini juga jadi salah satu tema refleksi harian di printables jurnal refleksi ibu di atas

      Kesimpulan

      Momen diam bukan momen yang sia-sia. Kalau kamu tiba-tiba melamun, mungkin otak sedang berusaha mencari keseimbangan dan memproses. Kegiatan me-time belum tentu juga memberikan jeda untuk mental kita sebagai Ibu. 

      Choose your me-time activity wisely dan yuk jaga mental health kita dengan ‘berdiam diri’ sejenak. Selain berdiam diri, kita bisa mencoba journaling untuk kesehatan mental ibu.

      Kamu bisa juga gabung di mailing list blog Sunglow Mama ini agar mendapatkan info artikel blog. Juga info produk digital journaling kit dan kemungkinan produk digital lainnya.

      Apakah kamu suka memanfaatkan waktu berdiam diri dan apa alasannya? Terima kasih sudah baca ya.

      1 thought on “Momen Diam, Bentuk Me-Time Ibu Sibuk”

      1. berdiam diri atau berhenti sejenak dari aktivitas yang padat versi aku, biasanya aku pake buat browsing atau nulis. tetapi kalau untuk nulis biasanya memang ada waktu sendiri dan membutuhkan waktu yang lama, dan ngga singkat, mengingat kesibukan diri sendiri yang cukup padat.
        kadang ma nge-draft juga susah.
        kalau ada waktu sejenak, diusahakan nyicil tulisan

      Leave a Comment

      Your email address will not be published. Required fields are marked *

      error: Content is protected !!
      Scroll to Top