Produk Digital untuk Ibu Rumah Tangga: Apa Saja Kelebihan & Kekurangannya? – Keinginan membuat produk digital 2 bulan terakhir ini (kembali) menghampiri saya. Sebenarnya saya sudah punya keinginan itu sejak mulai menulis di blog Sunglow Mama. Ada kalanya saya sering menulis tentang dunia kreatif dan sekarang lebih nyaman menjadi blog gaya hidup.
Karena juga tema tantangan blogging Mamah Gajah Ngeblog temanya tentang Teknologi: Memerdekakan atau Menjajah? membuat saya ingin membahas topik ini. Kebetulan, lagi hangat saja jadi perhatian saya. Dan, apa saja ide produk digital untuk ibu rumah tangga?

Mengenal Produk Digital
Produk digital adalah produk yang diproduksi dan dipakai secara digital dan virtual. Ia memang tidak dipegang secara fisik seperti buku atau baju, tapi secara manfaat dan kebutuhan juga cukup tinggi di masa sekarang ini.
Beberapa produk digital juga memiliki opsi digunakan dalam bentuk fisik. Namun membutuhkan tahapan printing atau cetak. Tapi seller menjualnya secara digital.
Contoh produk digital adalah e-book, printables, template, sheets dan bahkan koleksi sticker digital. Bergantung kemajuan teknologi pula, kebutuhan dan varian produk digital semakin berkembang.
Mungkin kamu pernah ‘pegang’ produk digital? Paling sering sih biasanya orang sudah pernah membaca e-book ya.
Fun fact: saya pernah buat e-book pertama kali di blog ini tentang Canva.
Kenangan Awal Mimpi Membuat Produk Digital
Walaupun dulu saya pernah coba-coba punya usaha jual jilbab dan perniknya, kenyataannya memang saya lebih nyaman memproduksi dengan komputer. Terlebih karena bekal saya adalah belajar desain grafis. Itupun ya, saya nggak memilih desain grafis percetakan karena menghindari ruwetnya hitung-hitungan dan proses printing.
Padahal bidang multimedia yang saya pilih juga ada hitung-hitungannya. Misalnya dari format media, durasi tayangan dan jumlah frame. Tapi mungkin bidang ini jauh lebih ringan dan ramah bagi yang nggak ahli matematika.
Ngobrol-ngobrol dengan teman masa kuliah, kami setuju bahwa latar belakang pendidikan suka berbeda dengan passion. Meskipun bidang pendidikan tersebut ternyata favorit banyak orang, ujung-ujungnya belum tentu kita akan mendapat jalur rejeki dari bidang itu.
Meskipun saya suka melukis cat air, namun saya nggak hobby membuatnya. Saya lebih suka bidang-bidang praktis seperti terkait produktivitas, menulis (baik bidang blogging maupun journaling) dan desain grafis yang nggak begitu rumit.
Asal mula saya tertarik dengan produk digital bisa dilihat dari usia saya masih 20an. Waktu itu saya termasuk yang suka platform Pinterest. Isi platform ini memang indah-indah dan penuh inspirasi. Ini buat saya terkagum-kagum karena blogger-blogger perempuan di luar negeri terlihat begitu keren.
Gaya menulis mereka santai dan enak dibaca. Tampilan blognya manis dan berwarna pastel. Dan ternyata, mereka juga sambil jualan produk digital. Isi tulisannya juga nggak kerasa jualan. Mengalir kaya ngobrol sama teman. Serunya lagi, ada banyak freebies produk digital di Pinterest. Bikin makin seru browsing di sana.
Nah waktu saya mulai ngeblog lagi jaman Pandemi tahun 2019-2020, mimpi jual produk digital itu hadir. Walaupun waktu itu, saya lagi berusaha mencari pendapatan sampingan. Jadi apapun saya coba cari, dari job blog sampai pekerjaan sebagai influencer sosial media. Tapi inginnya dulu tuh tiap bulan membagikan freebies di blog.
Namanya juga keinginan, belum tentu kejadian. Karena nggak cuma disebabkan kesibukan, ada keragu-raguan yang buat saya tekan tombol ‘pause’ untuk mimpi ini. Padahal saya sampai sengaja memilih ide monetisasi produk digital sampai menang lomba blog, tapi kenyataannya ke depannya arah pekerjaan saya berbeda.
Sekarang saya sedang mencari peluang untuk membuka keran rejeki lainnya. Kelowongan pekerjaan lepas saya dan kesusahannya membuat saya kembali ingat mimpi saya buat toko digital ini.
Keuntungan Membuat Produk Digital untuk Dijual Bagi IRT
Membuat produk digital menurut saya bisa jadi usaha sampingan ibu rumah tangga. Bisnis digital untuk ibu rumah tangga saat ini memang menjanjikan. Ini karena produk digital tidak membutuhkan biaya produksi dan riset ke lapangan. Ibu dengan koneksi internet di rumah bisa saja membuat produk digital sendiri.
Walau, memang sih harus ada media produksinya. Dengan kecanggihan handphone masa kini dan alat seperti komputer sudah bisa menunjang ibu rumah tangga membuat produk digital dari rumah.
Produknya pun fleksibel. Kalau dibandingkan dengan menjadi pedagang online yang biasanya harus ‘menurut’ dengan produsen atau menjadi reseller, kita nggak bisa memilih ataupun custom produk sesuai dengan yang kita mau. Produk apapun itu kita bisa memilih niche yang paling sesuai dengan kita dan dari bidang yang paling kita pahami.
Waktunya pun bisa disesuaikan. Sebisa kita yang tentunya sebagai IRT punya banyak hal yang jadi tanggung jawab.
Mungkin karena fleksibilitas ini juga yang membuat saya berpikir membuat dan menjual produk digital sendiri adalah sesuatu yang bisa saya jalankan.
Kekurangan Membuat Produk Digital untuk Ibu Rumah Tangga
Buat produk digital memang fleksibel dari segi waktu dan macam. Tapi karena membuat produk sendiri, biasanya akan memakan lebih banyak waktu dan energi (kecuali punya asisten).
IRT juga harus pintar-pintar membagi waktu. Tanpa manajemen waktu yang oke, bisa jadi ide-ide dan pelaksanaannya cuma setengah-setengah. Menurut saya sih lebih baik berpikir realistis dulu sebelum terjun membuat produk digital.
Jika anak masih bayi dan toddler dan kamu bukan Nikita Willy atau Nia Ramadhani, atau punya hired help, mungkin lebih baik fokus mengurus yang bisa diurus dulu. Bisa saja ketika sudah bisa kondisinya, kamu lebih siap membuatnya dibandingkan sebelumnya.

Teknologi membuat Produk Digital untuk Ibu Rumah Tangga
Memasuki era semaju sekarang, teknologi sudah ngga terpisahkan dalam keseharian. Bahagianya ibu-ibu masa sekarang bisa pakai mesin cuci dan alat rumah tangga lain untuk mengurus rumah. Pesan makan bisa pakai aplikasi dan beli baju tinggal check-out aja lalu barang dikirim 3 hari sampai.
Teknologi bisa berefek positif juga sekaligus negatif dalam hal membuat produk digital untuk Ibu rumah tangga. Misalnya:
Positif
Dengan ragam dan jenis produk teknologi, sangat memudahkan ibu rumah tangga untuk menciptakan produk digital yang dia mau. Lagipula, ibu ngga perlu ‘kemana-mana’. Cukup membuat dari rumah.
Dengan ngga perlu keluar ongkos keluar rumah (tapi perlu biaya internet misalnya untuk riset dan memasarkan) dan banyaknya alat/tools gratis, sehingga kemudahan teknologi membuat cost lebih rendah.
Meskipun bisa dilakukan dari rumah, dengan internet aksesnya memasarkan bisa global maupun lokal. Tergantung target pasar kita masing-masing.
Contohnya: membuat e-book dengan menulis pakai notes, mendesain sampul pakai Canva kemudian promosi produk di group Whatsapp atau marketplace luar negri. Kita pun bisa memanfaatkan mesin Artificial Intelligence (AI) sebagai ‘asisten digital’.
Negatif
Kemudahan-kemudahan yang didapat tersebut memiliki sisi ngga enak juga. Misalnya, persaingan menjadi lebih ketat. Banyak orang juga berpikiran menjual produk digital.
Dengan banyaknya orang yang juga menjual, riskan juga terjadi plagiarisme atau produk ditiru. Ditambah ngga sedikit orang mau cari cepat membuat produk dengan memakai AI dengan harga yang miring.
Banjirnya informasi dan kegiatan berbau teknologi dan media sosial juga membuat kita mudah terdistraksi. Kalau ngga punya keinginan kuat, bisa-bisa kita gagal fokus dan malah lebih suka nonton timeline atau drakor.
Oh ya, kita juga harus melek dan punya pengetahuan cukup mengenai literasi digital. Tapi bukan ngga mungkin untuk menguasai dan mempelajarinya.
Ide Produk Digital untuk Ibu Rumah Tangga
Cara membuat produk digital untuk ibu rumah tangga tergantung dari jenis produk apa yang ingin dibuat. Ragam lumayan luas nih. Misalnya:
- Buku Digital atau E-Book
Menciptakan buku digital atau e-book mungkin termasuk yang cukup umum dijual di kelas produk digital. Membuatnya dibutuhkan waktu untuk menulis. Atau paling tidak merangkum tulisan-tulisan yang pernah dibuat, entah dari catatan digital private atau blog.
Misalnya seperti Mbak Sri yang menulis blog tentang keuangan. Sangat mungkin bisa membuat e-book mengenai finance.
- Printables atau Planner
Printables juga semakin umum dijual di kategori produk digital. Segala kebutuhan bisa dibuat, misalnya untuk bahan belajar anak, planner untuk berbagai aktivitas, lembar perencana membersihkan rumah dan sebagainya.
Saya pun pernah membuat printables untuk anak (tapi nggak untuk dijual). Pernah juga membuat jadwal kegiatan anak sebagai tulisan perdana di blog ini (yang agak cupu kalau dilihat lagi).
Baru-baru ini membuat Mentari/Sunrise Journal, yang isinya prompted journal mengenai refleksi Ibu. Karena kebetulan saya lagi suka journaling dan saya merasa ibu-ibu butuh me-time seperti menulis jurnal.
Printables memang lahan basah yang menarik untuk dijual lagi. Karena jaman sekarang orang menyukai kemudahan.
- Template (Desain, Sheet Excel, Notion)
Membuat template agar orang lain bisa langsung pakai untuk kebutuhan mereka juga termasuk populer. Template desain umumnya sekarang sangat banyak dicari.
Tapi template untuk produktivitas atau pendataan juga cukup laku. Misalnya dalam bentuk excel, template Notion dan sebagainya.
- Kursus atau Course Online
Jika kamu ahli dalam suatu bidang, bisa juga membuat kursus atau les online. Bidangnya juga bisa sangat beragam. Saat ini kursus online bisa dilakukan secara live maupun recorded atau sudah direkam.
Penutup
Produk digital bisa jadi produk yang memungkinkan ibu berkarya sambil berpenghasilan. Ada sisi plus dan minusnya. Tapi kalau yakin, jalani saja sambil ucap Bismillah.
Kalau ibu-ibu mau info mengenai artikel seperti ini atau bidang terkait, mungkin mau tahu informasi mengenai toko digital Sunglow Mama bisa berlangganan newsletter di bawah ini 😉

Menarik teh Andina artikelnya. Jadi kepikiran, e-book itu dijualnya gimana ya? Masih newbie juga nih soal monetisasi.
Bismillah. Semoga makin sukses ya Andina. Produk digital Journaling Kit-nya kreatif sekali, Mamah Andina.
Sayang, bulan ini ku ga ikut Tantangan, kemungkiannnya 0 bulat untuk mendapat hadiah ini. Ehehe.
Keinginan dan realistis. Saya juga sempat menyiapkan bahan template stiker anak sekolah. Eksekusinya lambat, kalau lewat timeline jadi badmood. Ya gimana soalnya masih harus ngurus toddler, dan drama si kk. Berhubung urusan domestik dikerjakan sendiri jadi keteteran. Mending cancel deh daripada malah kurang istirahat dan emosian saat bareng anak2
Bener banget mbaaa sekarang ibu rumah tangga pun bisa menghasilkan meskipun hanya dari rumah saja dengan zero cost karena hanya bermodalkan internet asal ada kemauan dan tau mana yang mau diambil pasti nanti menghasilkan juga meskipun kecepatan setiap orang juga berbeda yaa…dan aku salah satunya..cukup bersyukur banget walaupun hanya dari rumah namun aku bisa melakukan banyak hal yang bermanfaat 😉
Keren sekali, Mbak…Salut padamu, terus berkarya ya, semoga sukses dengn produk-produk digitalnya
Sepakat saya, produk digital untuk ibu rumah tangga memungkinkan ibu rumah tangga untuk bekerja dari rumah, memanfaatkan keterampilan yang dimiliki, dan menghasilkan pendapatan pasif karena dapat dijual berulang kali tanpa batas waktu dan lokasi.
Saya juga belakangan ini, kepikiran untuk membuat produk digital tapi masih belum tahu mau bikin apa? sekarang lagi baru tahap belajar, riset kecil-kecilan produk apa saja yang bisa dijual disana.
Semangat dan sukses selalu mba…
Banyak ya produk digital sekarang. Persaingannya lumayan ketat padahal saya baru mau mulai
Rekomendasi bisnis digitalnya realistis dan tidak muluk-muluk. Apalagi bagi para kita blogger, idenya relate sekali. Baca rekomendasi ide bisnis yang mbak sampaikan, jadi kepikiran buat bikin buku digital dan template deehh
Aku lagi mulai mencoba bikin produk digital mbak
Sebab, sepertinya peluangnya cukup menarik ya di waktu ini
Iya loh harapannya tuh bisa membuat produk digital sambil momong anak mam tapi realitanya anak nggak bisa diajak kerja sambil momong
Pingback: Launching Mentari journal, Sunrise Journal & Sunglow Creative Space - sunglow mama