Membahas Momen Menulis Blog Terbaik – Menulis, bagi kebanyakan orang, ya sederhana saja. Tinggal menggoreskan alat tulis ke permukaan yang ingin ditulis. Tapi jika gemar menulis, pastinya butuh kondisi tertentu biar bisa nyaman menulis. Seperti saya misalnya, nggak bisa asal ada alat menulis seperti pena/komputer dan internet, tapi harus didukung kondisi tertentu.
Menulis blog adalah hal yang cukup sering saya lakukan sejak umur 20an. Dulu ketika saya kerja dan belum menikah, biarpun saya punya kamar sendiri di rumah dan punya lebih banyak waktu, tapi saya ngga selalu bisa dan mau menulis. Tapi ketika saya tugas keluar kota, membawa laptop dan masuk kamar hotel sendiri, kok ya ngeblog lancar banget?
Pernah juga saya berkunjung ke rumah teman Ibu saya di Bandung. Rumahnya di daerah atas Siliwangi. Jalanannya agak menanjak dan di dalam rumah ada bukit-bukit kecil. Rumahnya lantai 4 dan sebenarnya luas satu lantai tidak begitu luas. Tapi kala saya datang itu cuaca sedang agak mendung dan rumah yang mirip villa itu cozy juga homey sekali. Cuacanya dingin tapi ngga sampai bikin kedinginan. Saya yang masuk cuma buat numpang ke kamar kecil kok langsung punya imej diri saya mengetik di kamar depan jendela, yang punya pemandangan indah Bandung dari atas. Saya bisa menulis lancar di tempat ini. Dream home banget. Di rumah kok saya ngga selalu bisa nulis ya?
Sebenarnya apa nih kriteria tempat dan waktu menulis yang terbaik? Nah ini sih ‘ketentuan saya’:
Hening
Walaupun saya lebih bisa mentoleransi ‘kicauan’ si kecil yang senang bertanya di sebelah saya ketika saya fokus nulis, tetap saja saya prefer dan lebih bisa konsentrasi ketika hening. Sunyi, tanpa ada yang memanggil saya karena sebuah keperluan.
Dulu saya begitu terganggu dengan hal ini. Beda dengan dulu, saya ngga punya space pribadi dan jiwa saya yang introvert sempat cukup terganggu. Tapi saya sadar bahwa kondisi ini memang sudah semestinya, karena fase hidup saya sebagai Ibu. Kini saya lebih menghargai keheningan demi bisa menulis.
Seringnya ketika malam dan anak sudah tidur, saya baru bisa menulis dan fokus. Menurut saya ini lebih baik daripada menulis di waktu lebih pagi dan konsentrasi bisa terpecah setiap 5 menit. Karena keheningan juga yang buat saya auto bisa nulis di kamar hotel saat tugas keluar kota.
Pikiran Tenang
Saya bisa menulis ketika hati tenang, seperti yang pernah juga saya tulis di tulisan Menyikapi Oversharing Menulis Blog. Ketika pikiran tenang, maka menentukan apa yang ditulis lebih mudah dan terarah.
Karena ketika pikiran tidak tenang, bisa jadi ketika galau, cemas, sedih atau marah bisa-bisa saya menulis sesuatu yang tidak mau saya ingat. Jadi lebih baik tidak menulis saat pikiran sedang tidak tenang.
Suhu Adem
Ya, menulis saat kegerahan bukanlah best time menulis saya. Karena memicu hati gak tenang, hehehe. Gimana mau nulis kalau ada pemicu ’emosi’ seperti cuaca panas?
Ya faktor suhu adem ini sebenarnya nyambung dengan ketenangan hati. Jadi, pikiran lebih fokus dan saya nyaman saat suhu adem.
Sangat Berminat Dengan Topik Yang Ditulis
Sebenarnya penulis yang baik sih harusnya bisa nulis apa saja. Kalau ga ngerti topik, ya riset dulu dan nambah referensi sana-sini. Tapi yang penting jadi fuel atau bahan bakarnya adalah minat.
Minat menulis dari topik yang diinginkan jadi booster. Mungkin erat juga ya dengan karakter si penulis dan tujuan hidupnya. Bisa jadi produktif juga nih kalau sering nulis yang disuka, karena senang atau happy menulisnya.
Well Rested / Cukup Istirahat
Meskipun bisa saja kita mem-boost produktivitas dengan meminum kopi, tapi yang terbaik adalah kondisi stamina sedang fit atau cukup istirahat. Pastinya konsentrasi gampang terganggu ketika tubuh kurang istirahat. Otak pasti lebih mudah diajak kompromi dan ide segar lebih mudah keluar ketika kita cukup waktu tidurnya.
Berlebihan jam tidurnya juga bisa tidak baik karena tubuh bisa jadi lemas dan pikiran bisa jadi blank. Jadi memang sebaiknya tubuh sudah istirahat yang cukup.
Penutup
Begitulah best times menulis edisi blog Sunglow Mama. Apakah kriteriamu sama? Atau ada tambahan dan masukan? Terima kasih sudah membaca.
Ga jauh beda sih mba. Ditambah mood harus bagus. Kalo mood lagi kacau, ga akan bisa kluar ide2 ku.
Ttg topik yg disuka, itu bener bangettt..makanya Niche blogku hanya traveling dan kuliner, Krn passionku di sana. Kalo udh nulis ttg 2 topik itu, kayak ngaliiir aja jadinya.
Trus kadang aku hrs tanemin dulu di pikiran, tgl sekian hrs nulis buat blog. Jadi pas hari H, udah kayak siap aja otaknya
Aku blkgn malah suka bikin draft saat pikiran kalut mba. Cumaaa sayangnya sering teronggok ga slse nih. Huhu. Tapi menulis paling cepat dan selesai mnrtku itu ya kalau kepepet sih, apalagi kalau yg ditulis adalah kerjaan. Wkwk
Kalau di rumah saya biasanya lebih memilih malam hari, terutama saat orang-orang di rumah sudah pada tertidur. Bukan karena suasananya yang tenang, Tapi karena lebih sedikit distraksi aja.. kalau siang pasti ada aja kerjaan lain yg harus dikerjain.. hehehe..
Tapi setuju sih dengan suhu adem Dan topik yang ditulis adalah topik yang diminati. Kalau sudah begitu mah lancar aja tuh menulis blognya.
Saya nggak punya best time untuk nulis, Ndin. Karena saya bisa menulis di mana aja. Saya bisa nulis artikel ilmiah di playground anak-anak. Bisa juga nulis laporan untuk klien di kedai bakso.
Tapi saya punya worst time untuk nulis :)) Saya nggak bisa nulis apapun kalo di ruang sebelah saya ada orang lagi berantem. Bahkan meskipun mereka berantem dengan cara diem-dieman, saya bisa merasakan aura negatifnya dan aura itu bisa mengganggu saya nulis 🙂
Kalau saya, waktu terbaik menulis lebih banyak di pagi hari yang tenang
Setelah anak anak berangkat sekolah dan urusan domestik selesai, saya pun segera ke ruang kerja untuk menulis
Saya nggak bisa nulis di situasi ramai
Butuh tempat yang tenang