Nah, bulan Ramadan sudah lewat tapi momennya masih terasa. Saya baru sadar tahun lalu waktu bulan puasa saya juga ngeblog soal makanan. Memang paling enak pas puasa, ngomongin menu makanan ya, hihihi.
Di saat hampir semua rumah menyiapkan ketupat dan opor ayam ketika Idul Fitri, keluarga saya juga menyiapkan satu hidangan wajib yang tidak benar-benar berasal dari tanah air.
Sebagai keluarga berketurunan Maluku Utara, tentu saja beberapa kebiasaan keluarga saya tidak sama dengan kebanyakan keluarga di kepulauan Jawa. Ibu dan Bapak saya, bersama saudara-saudara sepupu merantau dari kepulauan Malut di masa sekolah hingga sekarang.
Beberapa kebiasaan keluarga dari sana masih dibawa. Nah, salah satunya adalah hidangan wajib saat lebaran atau Idul Fitri. Ketupat ada, opor ayam dan kue-kue kering dalam toples memang ada. Tapi yang beda dari kebanyakan orang, keluarga saya selalu menyiapkan Pastei, atau lebih dikenal Pastel Tutup Kentang.
Apa Itu Pastei Atau Pastel Tutup
Pai kentang dengan isian ayam, kacang polong dan soun ini agak aneh buat beberapa orang. Kue tapi kok isinya kentang?
Diantara hidangan khas lebaran yang menu untuk makan berat maupun kue manis, Pastei menurut saya berada diantara keduanya. Saya dan kakak-Ibu saya bisa menyantapnya saat sarapan dan untuk ngemil ketika sudah masuk lebaran.
Sungguh sayapun belum pernah menelusuri asal usul Pastei kalau tidak karena Tantangan Mamah Gajah Ngeblog yang temanya Resep Masakan Andalan bulan ini.
Pastei atau pastel tutup yang disebut Indische Pastel oleh orang Belanda, merupakan salah satu makanan khas Belanda yang biasa disiapkan masyarakat Indonesia. Juga dianggap pai-nya orang Indonesia.
Namun selama ini, saya belum pernah melihat keluarga lain menyiapkan kecuali dari saudara sendiri. Mungkin saya mainnya kurang jauh saja.
Tradisi Memasak dan Menghidangkan Pastei di Keluarga
Sejak kecil, kakak saya kebagian tugas membuat Pastei ini. Prosesnya tidak instan dan saya selalu jadi tim bantu-bantu, tapi chef utama tetap kakak. Biasanya kakak selalu membuat 5-6 loyang Pastei tiap Lebaran.
Bagi saya, mencium bau kentang Pastei terpanggang itu pertanda Lebaran mau datang. Kalau ada yang membahas tentang mencium bebauan membangkitkan memori atau momen personal, mungkin bagi saya bau kentang Pastei ini.
Jangan ditanya ketika saya sudah berkeluarga apa saya menyiapkan Pastei juga. Meskipun hasrat membuat Pastei sendiri ada, tapi sebagai mahmud (ngakunya) dan satu-satunya yang menyukai pai ini di rumah sendiri, membuat saya belum juga pernah buat sendiri.
Resep Pastel Tutup Kentang / Pastei
Seperti yang telah disebutkan tadi, membuat Pastei membutuhkan beberapa fase. Bahkan kakak saya sudah prepping atau siap-siap memasak kira-kira H minus 4 hari sebelum lebaran. Proses memasak utamanya adalah mengukus, tumis dan memanggang, namun yang lama adalah menyiapkan bahan-bahannya.
Bahan-Bahan Pastei
Bahan-bahan pastei terbagi dua bagian, yaitu lapisan kentang dan isian. Sebelumnya mohon maaf kalau ada sedikit kurang lengkap karena resep ini saya salin dari catatan tulisan tangan Ibu di buku resepnya.
Bahan-bahan:
Ayam rebus + garam dicincang
Wortel rebus dipotong dadu
Bawang merah
ercis 2 kaleng
Misoa 2 gulung
Mentega 5 cup
Susu kental manis 3 cup
Telur puyuh rebus dipotong 2/4
Kentang 1 kg/piring dikukus dan dihaluskan
Garam
Lada bubuk
Telur 8-10 biji pisahkan kuning dan putihnya
Kaldu ayam

Cara Memasak
Membuat Isian
Tumis bawang merah, wortel, ayam cincang, ercis, misoa, lada dan kaldu ayam
Membuat Lapisan Kentang
Kukusan kentang dicampur mentega, susu kental manis, kuning telur, garam
Menyusun & Memanggang
- Taruh sebagian olahan kentang di dasar loyang dan ratakan
- Taruh bahan isian diatasnya dengan potongan telur puyuh
- Taruh lagi olahan kentang diatas isian dan ratakan
- Oles putih telur di atas lapisan atas kentang, hias dengan torehan garpu
- Panggang di oven dengan suhu 200° celcius selama 60 menit

Penutup
Begitulah resep masakan andalan Lebaran di keluarga saya. Tradisi yang menurut saya unik karena sepertinya nggak ada yang melakukan di Ibukota dan sekitarnya.
Bagaimana menurutmu? Pernah tidak kamu mengicip Pastei atau Pastel Tutup kentang ini?

Referensi:
Resep Pastel Tutup Klasik
Belum pernah icip, tapi sebagai orang yang suka pai, tergoda banget karena postingan ini! Kira-kira dimana ya teh yang jual?
Sepertinya ada teh yang jual. Nanti saya tanya ibu ya
pengen cobain pastei ehehe… belom pernah makan ini…:)
Enak teh. Semoga suatu saat bisa nyobain ya
segala yang berbau kentang panggang apalagi ketemu keju pasti enak ya Teh… tapi pastei ini berbeda.. jadi penasaran..
Enaak memang 🙂
Aku baru tau loh kalo Andin berdarah Maluku, dan baru tau juga kalo ada makanan namanya pastei ….
Iya. Pai kentang asal Belanda nih, siapa lagi yang suka buat aku gak tahu
Waw pastel kentang tutup yang dihidangkan saat Lebaran, unik bangeet,,, ada influence ala baratnya ini y Teh,,, zaman dulu, mungkin pakai tungku batu tradisional gitu ya? Sedap!
Nggak sih, oven listrik aja kalo di rumah. Mungkin lebih ori pakai oven tradisional ya
Beberapa kali lihat postingan pastel kentang di instagram. Sepertinya menarik dan enak ta mbk. Ini pastinya creamy ya, lembut dari kentang.. Penasaran, pingin nyobain jadinya
Cobain yuk. Aku juga pengen suatu saat buat sendiri
Sejujurnya aku paling suka kue pastel dan sejenisnya. Dan tentu saja pastel tutup sangat menggoda utk aku makan mba. Pas lg di rumah bos disediakan pastel tutup nih cuma sungkan saja ingin mengambil banyak, hihihi. Saya suka tapi penyakit M alias malas untuk membuatnya
Memang buatnya perlu ekstra ya, ga instan. Cuma insya Allah worth it
duuhh jadi pengen, step by stepnyaa gak divideoin nih Mbak? hihih.
hidangan yang beda dari yang lain ya Mbak tapi malah jadi unik dan dirindukan pasti ini ya 🙂
Gak tahu, mungkin ada yang buat tutorial videonya ya. Rindu pastinya, cuma pas lebaran adanya di rumah
Wah saya belum pernah nih mbak bikin pai kentang, kok bayanginnya enak banget nih rasanya. Misalnya saya pengen coba resepnya ini apakah harus dengan teflon tanpa oven? Kebetulan oven tangkring saya kok masih rusak
Mungkin bisa pakai teflon ya cuma api kecil (dugaanku nih) dan mungkin jangan terlalu tebal lapisan2nya
Tampaknya resepnya nggak terlalu ribet. Sepertinya bisa disimpen dulu nih…at least sampai punya oven sih.
Eh bentar, resep ini…cuciannya segunung ga?
Lumayan kayanya cucian piringnya coba buat rame2 mungkin lebih ringan jadinya proses masaknya
Ah, kak Andina juga ikutan Mamah Gajak Ngeblog yaa..
Seru yaa…suka ada penghargaan-penghargaan untuk tulisan ter- ter-
Jadi kontributor di blongnya jugakah?
Resep pastei ini menarik untuk dicoba.
Bentuknya persis kaya lambang boygroup sub-unit kesukaan aku, NCT WayV.
Hehhee…mulai ga nyambung yaak…
Oh mirip logo boyband, baru tahu. Jadi fotonya ini seperempat dari loyang keseluruhan karena sudah dimakan garis2nya hiasan saja ditoreh pakai garpu.
Iya saya yang ngajakin buat MGN 🙂 sesekali nulis juga di website-nya
Ini enak bangett, apalagi pas di mulut itu rasa yang diberikan kerasa bangett.. Dulu mama kalau ada acara-acara penting juga sering banget bikin kek gini, tapi keknya cara buatnya susah banget buat ditiru.. Wah tapi untungnya disini disediakan informasi bahan-bahan dan cara masaknya, jadi bisa nyoba dirumah sendiri.. Tapi mungkin bakal beda rasannya sma yang punya mama walaupun bahannya sama, gatau kenapa bisa gitu.
Akhirnya ada yang pernah juga icip dan masak :)) nggak tahu ada yang suka buat juga selain di rumah. Enaaak banget.
Alhamdulillah, bisa bantu mba dapat resepnya 🙂 akupun pengen coba buat sendiri
Aku baru sekali makan pastel tutup ini, karena ada artisan baker yang buka po, memang unik juga makan pastel tutup ni ya.
Iyaaa unik 😉 wah pengen tahu mbak siapa yang buka PO. Ada yg nanyain juga siapa yang jual
Kalau melihat resep, bahan ama stepnya sih gampang, ya.. boleh banget buat ide weekend ini nih. Jadi cemilan pas ngumpul bareng keluarga. Kalau nunggu lebaran lagi kelamaan, keburu lupa resepnya. kwkwkw, terimakasih mba resepnya 🙂
Alhamdulillah, semoga bermanfaat ya mba
Pingback: Kue Lebaran Khas Palembang | Molzania
Pingback: Yummy App, Aplikasi Memasak Dengan Fitur Melimpah
Pingback: 5 Karakter Kopi Gayo